kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KPPIP: Jalan tol Binjai-Langsa butuh tambahan Rp 636 miliar untuk pengadaan tanah


Kamis, 23 September 2021 / 09:03 WIB
KPPIP: Jalan tol Binjai-Langsa butuh tambahan Rp 636 miliar untuk pengadaan tanah
ILUSTRASI. Pekerja sedang menyelesaikan pekerjaan jalan tol.Photo/KONTAN/Achmad Fauzie


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemenko Perekonomian melalui Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) belum lama ini melakukan kunjungan lapangan ke ruas Tol Binjai - Langsa. Hal ini sebagai salah satu upaya pemantauan dan percepatan konstruksi tol tersebut.

KPPIP menyatakan, saat ini pembangunan Jalan Tol Binjai - Langsa telah memasuki tahapan konstruksi pada beberapa seksi. Yaitu seksi 1A yang ditargetkan dapat selesai dan beroperasi sebagian pada bulan Desember 2021.

Sementara itu, pembangunan seksi lain masih berada pada tahap pembebasan lahan dan tahap perencanaan sehingga penyelesaian keseluruhan Jalan Tol Binjai - Langsa diproyeksikan baru dapat beroperasi keseluruhan pada tahun 2024.

Sekretaris Tim Pelaksana KPPIP, Suroto menjelaskan, salah satu kendala yang terjadi dalam pembangunan Jalan Tol Binjai - Langsa adalah permasalahan dana pengadaan tanah. Dana pengadaan tanah yang dimiliki PT Hutama Karya sebagai Badan Usaha Jalan Tol Trans Sumatera tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan penyelesaian pada tahun 2021.

“Jalan Tol Binjai - Langsa membutuhkan tambahan dana pengadaan tanah sebesar Rp 636 miliar sehingga dapat menyelesaikan Seksi 1 A pada tahun 2021,” kata Suroto dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Kamis (23/9).

Baca Juga: KPPIP: Tol Kuala Tanjung - Tebing Tinggi - Parapat raih suntikan Rp 117 miliar

KPPIP telah mendorong bersama Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) dan Dirjen Bina Marga, untuk mengalokasikan penambahan alokasi dana pengadaan tanah untuk Jalan Tol Trans Sumatera menggunakan Sisa Alokasi Dana yang dimiliki oleh LMAN dengan total sebesar RP 3,3 triliun.

“KPPIP telah memenuhi kebutuhan Jalan Tol Binjai -Langsa sehingga diharapkan Jalan Tol ini dapat selesai sesuai dengan rencana,” ujar Suroto.

Koordinator Project Management Office (PMO) KPPIP Sektor Jalan dan Jembatan, Kenwie Leonardo, menjelaskan Jalan Tol Binjai merupakan bagian dari pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Tahap I yang menghubungkan Kota Binjai di Provinsi Sumatera Utara dan Kota Langsa di Provinsi Aceh.

“Adapun pada tahun 2021 ini, ditargetkan ruas tol tersebut akan mencakup ruas Binjai - Stabat. Sementara itu, ruas Stabat - Langsa akan dilanjutkan pada tahun berikutnya hingga 2024,” ujar Kenwie.

Jalan tol yang direncanakan memiliki panjang 130,9 kilometer itu akan berdampak pada perekonomian di sekitar Provinsi Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam. “Kemudahan mobilitas penduduk serta pelaku bisnis akan meningkatkan aktivitas perekonomian yang lebih cepat sehingga dapat juga mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional,” kata Kenwie.

Selanjutnya: KPPIP dukung percepatan pembangunan jalan tol Kelapa Gading - Pulo Gebang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×