kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.353   60,00   0,37%
  • IDX 7.370   58,25   0,80%
  • KOMPAS100 1.042   5,49   0,53%
  • LQ45 787   1,80   0,23%
  • ISSI 246   3,47   1,43%
  • IDX30 408   0,74   0,18%
  • IDXHIDIV20 465   0,21   0,05%
  • IDX80 117   0,62   0,53%
  • IDXV30 119   0,61   0,52%
  • IDXQ30 130   0,08   0,06%

KPK panggil Tri Dianto yang dikenal loyanis Anas


Jumat, 18 Oktober 2013 / 11:54 WIB
KPK panggil Tri Dianto yang dikenal loyanis Anas
ILUSTRASI. Karyawan berjalan di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/6/2022). IHSG ditutup melemah 96,18 poin atau 1,34 persen ke level 7.086,65. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Hari ini, Jumat (18/10/2013), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Tri Dianto, mantan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Cilacap. Namun, Tri Dianto yang selama ini dikenal sebagai loyalis Anas Urbaningrum tak akan hadir karena tersinggung.

Tri Dianto mengaku tersinggung dengan cara KPK mengirim undangan pemeriksaan kepada dirinya yang dikirim ke tiga istrinya sekaligus (ralat - bukan undangan pemeriksaan kepada ketiga istrinya seperti diberitakan sebelumnya).

"Ini mengganggu privasi dan kenyamanan keluarga saya," kata Tri ketika dihubungi, Jumat (18/10/2013).

Dalam surat itu, KPK memanggil Tri Dianto untuk hadir hari ini diperiksa sebagai saksi dengan tersangka Anas Urbaningrum dalam kasus dugaan korupsi Hambalang.

"Saya mau datang memenuhi panggilan kalau KPK mau minta maaf soal surat panggilan itu," ujarnya.

Gara-gara surat panggilan dari KPK itu, kata Tri, keluarga istrinya dan semua mertua istrinya ribut serta berpikir negatif tentang dirinya.

"Mereka berpikir saya ikut korupsi atau mendapatkan Dana Hambalang," kata Tri.

Pada perkara korupsi Hambalang, selain menjerat pejabat pembuat komitmen proyek Hambalang, Deddy Kusdinar, KPK juga menjerat mantan Menpora Andi Mallarangeng dan Ketua Konsorsium proyek Teuku Bagus Mokhamad Noor.

Sementara terkait gratifikasi atau penerimaan hadiah atau janji, penyidik telah menjerat Anas Urbaningrum sebagai tersangka. (Hasanudin Aco/tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×