kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

KPK Keluhkan Hasil Audit BPK Tak Mampu Ungkap Kejahatan Korupsi


Selasa, 13 Desember 2022 / 12:35 WIB
KPK Keluhkan Hasil Audit BPK Tak Mampu Ungkap Kejahatan Korupsi
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata (kanan). KPK Keluhkan Hasil Audit BPK Tak Mampu Ungkap Kejahatan Korupsi.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap pemerintah pusat ataupun daerah dinilai belum mampu mengungkap banyak kejahatan korupsi.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata menilai, dari hasil audit BPK paling banyak hanya mengungkap tindakan pelanggaran administratif, dan belum mampu mengungkap aksi kejahatan korupsi, utamanya terkait audit di daerah.

“Lewat audit-audit yang rutin dilakukan BPK ke pemerintah daerah instansi pusat dan lain sebagainya itu belum banyak mengungkap perkara korupsi, yang bisa kita tindak. Dari kegiatan pengawasan di inspektur setiap K/L itu tidak banyak mengungkap perkara korupsi atau penyimpangan,” tutur Alex dalam Acara puncak Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) Kementerian Keuangan, Selasa (13/12).

Baca Juga: BPKP Beberkan Manfaat Big Data Analytic untuk Ungkap Kasus Korupsi

Dia juga menyebut, orang yang kebetulan tertangkap KPK biasanya karena sedang apes alias tidak beruntung saja. Menurutnya banyak oknum yang kejahatannya lebih parah namun masih belum terungkap, dan lihai dalam menyembunyikan aset kekayaanya.  

“Ini yang ketangkap apes aja, kenapa? Sebetulnya yang lain sama. Hanya mereka main lebih rapi dalam menyembunyikan apa yang dilakukannya, apalagi kekayaanya disembunyikan dengan rapih,” jelasnya.  

Alex menyebut, jumlah koruptor yang tertangkap tangan di Indonesia masih rendah. Sehingga aksi korupsi masih banyak terjadi di Tanah Air lantaran para oknum seperti pejahat negara masih merasa aman dan terus melakukan perbuatan tersebut.

Dia menambahkan, dalam ilmu ekonomi semakin tinggi risiko yang dihadapi, maka penghasilan dari hasil korupsi yang didapat akan semakin banyak. 

Baca Juga: Menata Kembali Gerakan Pemuda

Hal ini berbanding terbalik dengan perbuatan korupsi, menurutnya risiko korupsi sangat rendah untuk tertangkap, tetapi bisa menghasilkan uang yang banyak dalam waktu yang singkat dan cepat.

“Rendah, risiko orang ketahuan korupsi sangat rendah. kalau nggak ada yang lapor nggak ada yang kemudian kita bisa mengungkap,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×