kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,40   2,76   0.30%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Korsel naikkan dana hibah ke Indonesia hingga US$ 14 juta


Selasa, 04 Desember 2018 / 16:58 WIB
Korsel naikkan dana hibah ke Indonesia hingga US$ 14 juta
ILUSTRASI. Duta Besar Korsel untuk Indonesia Kim Chang-beom


Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Korea Selatan (Korsel) berencana untuk menaikkan dana hibah ke Indonesia. Dana hibah dalam bentuk grand aid nantinya akan dikucurkan mencapai US$ 14 juta pada tahun 2019.

Pada 2018 ini, dana hibah yang diberikan Korsel ke Indonesia sebesar US$ 5,1 juta. "Peningkatan dana hibah untuk mempererat hubungan Korsel dengan Indonesia," ujar Duta Besar Korsel untuk Indonesia Kim Chang-beom usai bertemu dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro, Selasa (4/12).

Dana hibah tersebut akan difokuskan pada tiga hal. Pertama adalah Intelligent Transport System (ITS), pengembangan kapasitas Light Rail Train (LRT), dan mengembangkan penanganan sistem aduan nasional dalam Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N).

Selain untuk meningkatkan hubungan, rencana penambahan dana hibah juga ditujukan untuk menindaklanjuti kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) September silam.

Pada kunjungan tersebut, Jokowi bersama pemerintah Korsel membahas mengenai industrialisasi dan pembangunan ekonomi.

Korsel juga memiliki kemampuan dalam bidang transportasi. "Korea memiliki kemampuan dalam mengoperasikan dan perawatan LRT serta Mass Rapid Transit (MRT)," terang Kim.

Oleh karena itu, Kim bilang nantinya akan bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan (Kemhub) dan pemerintah DKI Jakarta. Sementara untuk pengembangan penanganan SP4N Korsel akan berkolaborasi dengan United Nations Development Programme (UNDP).

Meski begitu, rencana tersebut tidak langsung disambut oleh pihak Indonesia. Nantinya rencana tersebut akan terlebih dahulu dibahas dengan berbagai pemangku kepentingan.

"Kerja sama meningkatkan kapasitas di bidang yang ditawarkan tadi akan kita kaji," jelas Deputi Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas Wismana Adi Suryabrata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×