Reporter: Edy Can | Editor: Edy Can
YOGYAKARTA. Jumlah korban tewas akibat letusan Gunung Merapi yang terjadi pukul 01.00 dini hari terus bertambah menjadi 55 orang. Seluruh korban saat ini sedang dilakukan identifikasi oleh tim forensik RS dr. Sardjito, Yogyakarta, Jumat (5/11).
Rijal, tim identifikasi RS dr. Sardjito menambahkan selain korban tewas, jumlah korban luka akibat terkena awan panas mencapai 66 orang.
Jumlah korban sendiri perkirakan akan bertambah karena masih ada korban Gunung Merapi yang belum berhasil dievakuasi oleh regu penyelamat. Salah satunya korban tewas di Desa Argomulyo, Cangkringan, yang belum dievakuasi karena tebalnya material vulkanik yang menutupi rumah-rumah warga yang diterjang awan panas atau wedhus gembel.
Seperti diketahui, Gunung Merapi kembali meletus pada pukul 01.00 dini hari tadi. Awan panas yang keluar dari puncak Gunung Merapi menyembur hingga radius lima kilometer dan menyapu perkampungan warga Desa Argomulyo. Sekitar 48 jenazah berhasil ditemukan relawan sesaat setelah awan panas menyapu. Namun, belum sempat mengevakuasi seluruh korban tewas, tim relawan terpaksa berlarian menyelamatkan diri karena awan panas kembali datang.
Semburan awan panas kali ini terbilang cukup besar, bahkan semburannya mencapai radius delapan hingga 10 kilometer. Peringatan ancaman awan panas dan lava pijar Gunung Merapi akhirnya dinaikkan dari radius 10 kilometer ke 20 kilometer.
Energi letusan Merapi kali lebih dashyat dibanding erupsi 2006 lalu. Energi letusan bisa terjadi berkali-kali dengan erupsi yang lebih besar disertai awan panas yang menyembur tinggi dari radius lima hingga 10 kilometer. (Anwarsadat/Tribunnews.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News