Reporter: Edy Can | Editor: Edy Can
YOGYAKARTA. Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada dini hari tadi (5/11) lebih besar ketimbang sebelumnya. Letusan hebat ini mengeluarkan suara menggelegar.
Suara itu semakin bertambah keras saat petir saling sambar di puncak Gunung Merapi. Bunyi ini membuat warga panik. Sekitar 2.000 pengungsi di barak Harjobinangun lantas berhamburan.
Proses evakuasi pun terhambat. Matinya lampu serta debu pekat yang mengguyur seantero Yogyakarta menambah kepanikan warga. Belum lagi, putusnya jalur komunikasi, membuat evakuasi semakin sulit.
Bukan hanya di pengungsian, warga di Desa Pandowaharjo, Brayut, yang berjarak sekitar 20 Kilometer dari pusat erupsi pun kalang-kabut.
Kota Yogyakarta yang berjarak sekitar 40 kilometer dari Gunung Merapi juga diguyur abu pekat. Lalu lintas tampak dipadati oleh kendaraan dengan jarak pandang yang pendek. Saat ini BPPTK Merapi memperluas jarak aman awan panas Merapi hingga 20 kilometer. (Febby Mahendra Putra/Tribunnews.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News