Reporter: Edy Can | Editor: Edy Can
YOGYAKARTA. Sampai Jumat (5/11) pukul 09.05 WIB, sudah ada 48 jenazah korban sambaran awan panas Merapi tiba di Instalasi Kedokteran Forensik RSU dr Sardjito Yogyakarta. Korban tewas diperkirakan akan bertambah banyak, karena masih ada puluhan korban yang belum dievakuasi.
Sementara korban luka bakar yang saat ini ditangani di Instalasi Khusus Luka Bakar dan Unit Gawat Darurat mencapai puluhan orang. Di Klaten, juga terdapat banyak korban luka bakar dirawat. Mereka kebanyakan berasal dari wilayah Manisrenggo, di tepi Kali Gendol.
Sebelumnya, tim Kopassus, Yonif 403/Kentungan dan SAR Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), serta anggota Polri gagal mengevakuasi 16 jenazah yang masih berada di Desa Argomulyo yang disapu awan panas Merapi pagi ini.
Tim terpaksa lari menyelamatkan diri ke tempat aman menyusul luncuran wedhus gembel. Mereka baru bisa mengambil tujuh jenazah warga Argomulyo sebelum awan panas datang. Selain Argomulyo, korban juga berjatuhan di Desa Plumbon, Kecamatan Cangkringan, Sleman. Wilayah ini bersisian dengan alur Kali Gendol. Tiga jenazah ditemukan dalam satu rumah di Plumbon, sedangkan tujuh orang di Argomulyo.
Seorang anggota Kopassus mengatakan, setelah Argomulyo, mereka akan menyisir Dusun Mbalakan, yang hingga pukul 07.00 WIB belum bisa dijangkau. Material vulkanik masih mengepul di sela-sela pepohonan dan rongsokan rumah yang terbakar. (Wicaksono/Tribunnews.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News