kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.944.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.370   -48,00   -0,29%
  • IDX 7.952   15,91   0,20%
  • KOMPAS100 1.106   -0,20   -0,02%
  • LQ45 812   -1,90   -0,23%
  • ISSI 268   1,83   0,69%
  • IDX30 421   0,16   0,04%
  • IDXHIDIV20 488   0,14   0,03%
  • IDX80 122   -0,19   -0,16%
  • IDXV30 132   0,97   0,74%
  • IDXQ30 136   0,14   0,10%

Kopi, Cokelat, dan Kelapa Diramal Bakal Jadi Andalan Ekspor Indonesia


Kamis, 28 Agustus 2025 / 17:11 WIB
Kopi, Cokelat, dan Kelapa Diramal Bakal Jadi Andalan Ekspor Indonesia
ILUSTRASI. Warga melakukan perawatan buah kakao jelang masa panen serentak di sentral perkebunan Kakao Nisam Antara, Aceh Utara, Aceh, Selasa (21/1/2020). ANTARA FOTO/Rahmad/pd. Dampak ketidakpastian perekonomian global, membuat sejumlah komoditas utama Indonesia seperti batubara dan crude palm oil (CPO) mengalami tekanan.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Dampak ketidakpastian perekonomian global, seperti melambatnya ekonomi China dan kebijakan tarif resiprokal oleh Amerika Serikat (AS) membuat sejumlah komoditas utama Indonesia seperti batubara dan crude palm oil (CPO) mengalami tekanan.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menyampaikan, di pasar global harga batubara, turun ke level US$ 110 atau terkoreksi hingga 11,7%. Sementara CPO melemah 3% ke level 1.053 per metrik ton.

Kondisi ini, kata Asmo tentu menekan potensi ekspor Indonesia, terutama di daerah produsen seperti Sumatera dan Kalimantan yang bergantung pada kinerja komoditas tersebut.

Baca Juga: Produsen Makanan Siap Saji Indonesia Kerjasama Ekspor untuk Kebutuhan Haji

Meski demikian, Asmo menyoroti terkait peluang baru ekspor dari Indonesia di komoditas lain masih terbuka. Misalnya kopi, cokelat, dan kelapa disebut-sebut memiliki prospek ekspor yang kuat ke depan.

“Namun kita tetap melihat bahwa ada peluang ekspor, komoditas yang selain dari batubara dan CPO, di mana kalau kita lihat tren harga dan juga permintaannya juga cukup tinggi, misalnya di kopi, di cokelat, kelapa,” kata Andry dalam Mandiri Macro and Market Brief Kuartal III 2025, Kamis (28/8/2025).

Asmo bahkan menilai, permintaan tinggi atas kopi, cokelat, dan kelapa diperkirakan akan berlangsung cukup lama. Hal ini, menurutnya, didorong oleh faktor fundamental, di mana negara-negara yang membutuhkan komoditas tersebut adalah negara dengan potensi pertumbuhan tinggi sekaligus memiliki populasi yang besar.

“Saya rasa ini adalah hal-hal yang kemudian akan bisa mendorong atau membantu neraca perdagangan kita terutama dari sisi ekspor, karena ini demand-nya cukup tinggi,” tandasnya.

Baca Juga: Izin Ekspor Konsentrat Tidak Diperpanjang

Selanjutnya: Jadwal Produksi Penuh Sampai November, Mark Dynamics Catat Lonjakan Pesanan Ekspor

Menarik Dibaca: Prediksi, H2H, dan Line Up Cremonese vs Sassuolo (29/8): Apakah Bang Jay Main?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×