Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin mewanti-wanti pemerintah bahwa potensi kredit macet (non performing loan) dari pinjaman Bank ke Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih sangat tinggi.
Hal tersebut dikatakannya saat menanggapi Peraturan Menterian Keuangan (PMK) Nomor 49 Tahun 2025 tentang Tata Cara Pinjaman Dalam Rangka Pendanaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang memberikan pinjaman paling besar Rp 3 miliar untuk tiap Kopdes.
Wijayanto menjelaskan bahwa langkah pemberian pinjaman ini sangat berisiko, di mana jika tak dilakukan secara prudent (hati-hati) maka berpotensi menimbulkan kredit macet. Menurutnya, perbankan perlu diberikan keleluasaan untuk memutuskan kredit, melalui analisa yang profesional.
Baca Juga: Resmi! Dana Desa Bisa Jadi Jaminan Kredit untuk Koperasi Merah Putih, Ini Aturannya
“Potensi kredit macet sangat tinggi, apalagi Kopdes belum mempunyai track record operasional, dan ada potensi banyak pihak tertarik bergabung dengan Kopdes bukan untuk membesarkan tetapi untuk mengambil manfaat,” ujarnya kepada KONTAN, Senin (28/7).
Wijayanto menuturkan, Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) harus diberi keleluasaan melakukan analisa kredit secara profesional, sehingga hanya Kopdes yang layak saja yang mendapatkan kredit.
Selain itu, Kopdeskel Merah Putih perlu didorong untuk menciptakan peluang dan aktifitas ekonomi baru untuk mestimulus ekonomi. Dia bilang, jika Kopdeskel hanya menggantikan aktifitas yang sudah ada saat ini seperti distribusi pupuk, jual elpiji 3 kg, bibit dan sebaginya, maka dampak ekonomi Kopdes tidak banyak.
“Selain itu, untuk meminimalisir risiko, idealnya pemerintah melakukan piloting 100-1.000 Kopdes, mereka direview kemudian untuk perbaikan. Hal lain, menjadikan Dana Desa sebagai agunan bukanlah solusi yang tepat, ini berpotensi menimbulkan ketidakpuasan masal dibanyak desa,” pungkasnya.
Baca Juga: Sah! Dana Desa Jadi Jaminan Koperasi Desa Merah Putih
Selanjutnya: Kiwoom Sekuritas Proyeksi IHSG Akhir Tahun 7500 - 7800, Apa Saja Saham Pilihannya?
Menarik Dibaca: IHSG Ditutup Menguat 0,94%, Simak Saham Top Gainers dan Losers Hari Ini (28/7)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News