kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.944.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.370   -48,00   -0,29%
  • IDX 7.952   15,91   0,20%
  • KOMPAS100 1.106   -0,20   -0,02%
  • LQ45 812   -1,90   -0,23%
  • ISSI 268   1,83   0,69%
  • IDX30 421   0,16   0,04%
  • IDXHIDIV20 488   0,14   0,03%
  • IDX80 122   -0,19   -0,16%
  • IDXV30 132   0,97   0,74%
  • IDXQ30 136   0,14   0,10%

Konsumsi Rumah Tangga Diramal Cenderung Melandai di Kuartal III 2025


Kamis, 28 Agustus 2025 / 20:27 WIB
Konsumsi Rumah Tangga Diramal Cenderung Melandai di Kuartal III 2025
ILUSTRASI. Pengunjung berbelanja di salah satu gerai ritel di Jakarta. Indef memperkirakan, pada kuartal III 2025 konsumsi rumah tangga hanya akan tumbuh 4,9% year on year (yoy), cenderung melandai dari kuartal II 2025 sebesar 4,97% yoy.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal III 2025 diperkirakan akan melandai.

Kepala Pusat Makroekonomi dan Keuangan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M. Rizal Taufikurahman memproyeksikan, pada kuartal III 2025 konsumsi rumah tangga hanya akan tumbuh 4,9% year on year (yoy), cenderung melandai dari kuartal II 2025 sebesar 4,97% yoy.

“Proyeksi (konsumsi) kuartal III 2025 menunjukkan kecenderungan melandai di kisaran 4,9% yoy, bahkan secara kuartal diperkirakan sedikit terkoreksi,” tutur Rizal kepada Kontan, Kamis (28/8/2025).

Proyeksi tersebut, kata Rizal, menandakan konsumsi masyarakat kembali masuk fase normalisasi pasca Lebaran, sehingga keberlanjutan pertumbuhan tidak lagi bertumpu pada faktor musiman. Melainkan pada kekuatan daya beli struktural yang masih rapuh akibat tekanan harga pangan, stagnasi pendapatan riil, dan gejala pelemahan pasar kerja.

Baca Juga: Ekonom Bank Mandiri Prediksi Konsumsi Rumah Tangga Melambat pada Kuartal III-2025

Rizal menyebut, dinamika ini menegaskan dilema klasik pemerintah, yang mana konsumsi rumah tangga tetap menjadi mesin utama pertumbuhan, tetapi akselerasinya bergantung pada intervensi fiskal jangka pendek.

“Paket stimulus senilai Rp 10,8 triliun pada kuartal III 2025 menjadi instrumen kontra siklikal untuk meredam pelambatan, namun sifatnya temporer dan berisiko menimbulkan ketergantungan pada belanja negara,” ungkapnya.

Menurutnya, tanpa reformasi struktural pada sektor tenaga kerja, produktivitas, dan distribusi pendapatan, konsumsi akan cenderung bergerak datar di bawah 5%, sehingga target pertumbuhan ekonomi berkualitas sulit tercapai.

Baca Juga: Ekonom Perkirakan Konsumsi Rumah Tangga dan Daya Beli di Kuartal II-2025 Stagnan

Selanjutnya: Istana Buka Suara Soal Aksi Demontrasi di DPR pada 25 dan 28 Agustus

Menarik Dibaca: Jawab Kebutuhan Gaya Hidup Sehat, Hometown Luncurkan Gelato Yogurt

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×