Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina, serta konflik antara Rusia dan Ukraina, tak terlalu memengaruhi kinerja perdagangan internasional Indonesia.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, kontribusi perdagangan dengan keempat negara tersebut tak terlalu signifikan.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyebut, kontribusi ekspor ke Palestina hingga Oktober 2023 hanya 0,0011% terhadap total ekspor Indonesia.
Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan Berpotensi Meningkat pada Oktober 2023
Plus kontribusi impor dari Palestina dari Januari 2023 hingga Oktober 2023 hanya 0,0000%. Alias, karena sangat kecil, maka sampai BPS menggunakan empat digit desimal pun, belum bisa menunjukkan besarannya.
Kemudian, kontribusi ekspor Indonesia ke Israel selama sepuluh bulan belakangan sebesar 0,07% terhadap total ekspor.
Sedangkan kontribusi impor non migas dari Israel ke Indonesia dari Januari 2023 hingga Oktober 2023 adalah sebesar 0,011% dari total impor.
“Hingga dapat disimpulkan, bahwa kondisi politik di negara-negara tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perdagangan internasional Indonesia,” tutur Pudji, Rabu (15/11) di Jakarta.
Baca Juga: Ekspor Indonesia Meningkat pada Oktober 2023
Saat berbicara terkait ketegangan politik di Ukraina dan Rusia, Pudji juga bilang ini tak memengaruhi kinerja perdagangan internasional Indonesia.
Memang, komoditas utama impor Indonesia dari Ukraina adalah serealia. Namun, saat negara tersebut melakukan proteksionisme, Indonesia memiliki pangsa pasar alternatif, yaitu Australia dan Argentina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













