Reporter: Indra Khairuman | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah Indonesia menyiapkan sejumlah langkah untuk merespons kebijakan tarif impor tinggi Amerika Serikat (AS). Antara lain melalui peningkatan impor dan penurunan tarif pajak impor.
Menurut Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin, langkah yang diputuskan pemerintah ini tepat dalam konteks hubungan dagang dengan AS.
Peningkatan impor barang-barang dari AS, termasuk komoditas utama, diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam negosiasi. Namun, sangat penting untuk merincikan langkah-langkah ttersebut menjadi tindakan nyata untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Selain itu, strategi negosiasi menjadi kunci dalam menghadapi kepemimpinan AS saat ini.
“Trump adalah sosok yang benci pendekatan multilateral,” ucap Wijayanto kepada Kontan.co.id, Senin (7/4).
Baca Juga: Selasa (8/4) Besok, Prabowo akan Umumkan Sikap Hadapi Kebijakan Tarif Impor Trump
Karena itu, pendekatan yang lebih langsung dan personal dianggap lebih efektif. Menghindari kerumitan dalam menyatukan kepentingan negara-negara ASEAN juga menjadi pertimbangan yang penting di strategi ini.
Lebih lanjut, ia memberikan saran agar terjadi komunikasi langsung antara pemimpin Indonesia dan Trump.
“Pak Prabowo perlu telpon langsung Trump untuk menyampaikan posisi Indonesia dan kesiapan membahas solusi yang win-win,” tambahnya.
Upaya ini diharapkan dapat membuka jalur menuju kesepakatan yang lebi baik bagi Indonesia dalam konteks perdagangan dengan AS.
Baca Juga: Imbas Tarif Resiprokal Trump, Barang Impor Akan Banjiri Pasar Indonesia?
Selanjutnya: Adira Finance Sebut Makin Ketatnya Kompetisi Pasar Jadi Tantangan yang Harus Dihadapi
Menarik Dibaca: Dominan Cerah, Ini Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (8/4)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News