Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Herlina Kartika Dewi
Lebih lanjut, Airlangga menyebut pemulihan ekonomi dan penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi membutuhkan perencanaan jangka menengah yang perlu disiapkan oleh tim.
Untuk menangani Covid-19 beberapa strategi yang akan ditempuh seperti meningkatkan Surveilans Test, Lacak-Kontak dan Isolasi (TLI). Kemudian dengan melakukan komunikasi publik yang efektif dan terus menerus dalam rangka peningkatan disiplin dan perubahan perilaku masyarakat memakai Protokol Baru dan merencanakan program kerja sama pembuatan serta pendistribusian vaksin dan obat-obatan pembentuk antibodi dan daya tahan tubuh.
Sementara, untuk sisi Ekonomi, kebijakan utamanya adalah melanjutkan dan memantau stimulus fiskal yang sudah diberikan sehingga serapannya bisa maksimal.
Baca Juga: Wiku Adisasmito jadi Jubir Penanganan Covid-19 gantikan Achmad Yurianto
"Kami melihat stimulus fiskal yang ada kita akan monitor agar sampai akhir tahun ini belanja negara yang masih ada APBN di atas Rp 1.000 triliun ini bisa direalisasikan dalam enam bulan baik melalui kementerian/lembaga maupun non K/L maupun pemerintah daerah," kata Airlangga.
Menurutnya, pemerintah juga mempersiapkan agar daerah-daerah juga bisa melakukan pinjaman melalui program pemulihan yang disiapkan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional dan belanja kesehatan diutamakan kepada produksi nasional. Dengan begitu, di tengah kondisi ini memberikan multiplier effect yang tinggi pada masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News