Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional menggelar rapat untuk pertama kalinya. Rapat ini menguraikan pelaksanaan tugas komite, perkembangan kasus Covid-19, pengembangan vaksin Covid-19, hingga percepatan penanganan dampak Covid-19 dari aspek kesehatan, sosial, ekonomi, dan keuangan.
"Dalam pembahasan rapat pertama tadi kami juga membahas hal-hal yang terkait dengan anggaran pemerintah terutama akan dibahas dengan Kementerian Keuangan dan Bappenas terkait dengan program multi years," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers, Selasa (21/7).
Tak hanya itu, Airlangga menyebut pihaknya membahas mengenai pilkada dan sosialisasinya hingga pengembangan penelitian dan pengembangan vaksin Covid-19, yang mana hal ini akan dibahas dalam rapat-rapat berikutnya.
Baca Juga: Gugus Tugas Penanganan Virus Corona tak bubar hanya beralih menjadi satgas
Airlangga menjelaskan, tugas dari Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional adalah merumuskan kebijakan, memantau perkembangan penanganan Covid dan perekonomian nasional hingga mengembangkan vaksin Covid-19 dan lainnya.
Airlangga juga menyebutkan, dalam penugasan tersebut, Satgas diberi kewenangan untuk menetapkan keputusan yang mengikat kepada kementerian, lembaga, pemerintah daerah hingga instansi lainnya juga melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak-pihak tersebut.
"Di daerah, gubernur, Bupati/Walikota yang sudah membentuk Satgas Covid-19 berdasarkan pertimbangan kepala ketua Satgas ini tetap berjalan sesuai dengan arahan dari ketua Satgas Penanganan Covid-19, " ujar Airlangga.
Airlangga berharap, dengan adanya tim terpadu ini, maka penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi dapat berjalan beriringan. Terlebih, kedua sisi ini ditangani oleh lembaga yang sama dan dikoordinasikan dengan maksimal.
Lebih lanjut, Airlangga menyebut pemulihan ekonomi dan penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi membutuhkan perencanaan jangka menengah yang perlu disiapkan oleh tim.
Untuk menangani Covid-19 beberapa strategi yang akan ditempuh seperti meningkatkan Surveilans Test, Lacak-Kontak dan Isolasi (TLI). Kemudian dengan melakukan komunikasi publik yang efektif dan terus menerus dalam rangka peningkatan disiplin dan perubahan perilaku masyarakat memakai Protokol Baru dan merencanakan program kerja sama pembuatan serta pendistribusian vaksin dan obat-obatan pembentuk antibodi dan daya tahan tubuh.
Sementara, untuk sisi Ekonomi, kebijakan utamanya adalah melanjutkan dan memantau stimulus fiskal yang sudah diberikan sehingga serapannya bisa maksimal.
Baca Juga: Wiku Adisasmito jadi Jubir Penanganan Covid-19 gantikan Achmad Yurianto
"Kami melihat stimulus fiskal yang ada kita akan monitor agar sampai akhir tahun ini belanja negara yang masih ada APBN di atas Rp 1.000 triliun ini bisa direalisasikan dalam enam bulan baik melalui kementerian/lembaga maupun non K/L maupun pemerintah daerah," kata Airlangga.
Menurutnya, pemerintah juga mempersiapkan agar daerah-daerah juga bisa melakukan pinjaman melalui program pemulihan yang disiapkan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional dan belanja kesehatan diutamakan kepada produksi nasional. Dengan begitu, di tengah kondisi ini memberikan multiplier effect yang tinggi pada masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News