kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Komite etik KPK minta Syarif Hasan datang


Kamis, 07 Maret 2013 / 18:42 WIB
Komite etik KPK minta Syarif Hasan datang
ILUSTRASI. Warga mengantre untuk mendaftar kepesertaan BPJS kesehatan secara tatap muka di kantor BPJS Kesehatan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/rwa.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Syarif Hasan untuk datang memenuhi panggilan. Pasalnya, keterangan Syarif diperlukan untuk mengungkap siapa pembocor surat perintah dimulainya penyidikan kasus korupsi sport center Hambalang dengan tersangka Anas Urbaningrum.

Ketua Komite Etik KPK Anies Baswedan mengatakan, komite telah meminta kehadiran Syarif Hasan. "Kita sudah mengundang bapak Syarif Hasan untk hadir memberika keterangan, sempat ada informasi dia akan datang besok (8/2) tapi ada perubahan lagi," ujar Anies di Gedung KPK, Kamis (7/2).

Anies bilang, keterangan dari anggota majelis tinggi Partai Demokrat tersebut sangat penting karena Syariflah orang pertama yang bicara ke media perihal status tersangka Anas Urbaningrum.  Ii terlihat dari pemberitaan sejumlah media online bahwa Syarif mengakui sudah mengetahui penetapan tersangka terhadap mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dalam kasus Hambalang.

Menurut Anies, Syarif memgungkapkan masalah itu kepada media pada Kamis malam tanggal 7 Februari. Adapun dokumen sprindik mulai beredar pada hari Jumat (8/2) dan Sabtu (9/2). Maka kehadiran Syarif sangat dibutuhkan untuk melakukan penggalian informasi dan cross check informasi terkait kebocoran sprindik tersebut.

Apalagi dalam bocornya sprindik ini, diketahui ada staf khsusus presiden diduga menjadi pembocornya sprindik. Meskipun kemudian dibantah oleh pihak istana. Mengenai pihak istana yang diduga membocorkan sprindik, Anies mengaku tidak tahu.br />

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×