Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Komisi IV DPR RI Sudin dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPR RI bersama Kementerian Pertanian (Kementan) menyinggung tentang ketersediaan pasokan komoditas pangan pokok tanah air serta harganya.
Untuk menjamin tersedianya pasokan pangan dan kestabilan harga, Sudin meminta kepada kementerian pertanian agar membenahi data stok pangan agar lebih valid sesuai dengan ketersediaan di lapangan.
“Keakuran data terkait dengan pencapaian produksi komoditas pangan itu sangat penting dalam menentukan kebijakan , khususnya di bidang pertanian. Untuk itu singkronisasi dan harmonisasi data pertanian jadi hal yang mendesak untuk dilakukan secara berkala,” kata Sudin saat memimpin RDP DPR RI bersama Kementerian Pertanian, Senin (11/4)
Sudin menyebut, ketidakakuratan data berpotensi menyebabkan masalah dalam pengambilan kebijakan dan di khawatirkan target pembangunan pertanian tidak tercapai sehingga dapat merugikan petani.
Baca Juga: Pemerintah Perlu Menakar Dampak Kenaikan Subsidi Energi
Selain itu, Ketua Komisi IV DPR Sudin, mengingatkan kepada kementerian pertanian untuk menyusun program rencana dan anggaran yang fokus pada pemenuhan kebutuhan pangan, peningkatan nilai tambah dan daya saing dengan memperhatikan daya dukung ekosistem serta mitigasi iklim secara berkelanjutan.
“Kita meminta, agar kementan dapat memitigasi perubahan iklim secara berkelanjutan untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri sekaligus menjaga pasokanya agar tidak ada gejolak harga di pasar,” sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan pasokan 12 bahan pokok diprediksi masih terpantau aman jelang Lebaran. Pemenuhan barang itu mulai dari produksi dalam negeri maupun impor.
"Ketersediaan pangan berdasarkan prognosa neraca 12 komoditas relatif aman dan dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri kecuali komoditas kedelai, bawang putih, sapi dan gula konsumsi selain produksi dalam negeri juga dipenuhi dari importasi," kata Syahrul.
Baca Juga: Sinergi Mendorong Realisasi Program Peremajaan Sawit Rakyat
Sedangkan untuk harga komoditas pangan, Syahrul menjelaskan ada beberapa komoditas yang rawan pergerakan seperti kedelai, bawang merah, hingga cabai. Namun pihaknya sudah melakukan pendekatan antisipasi baik jangka pendek untuk bulan Ramadhan, hingga agenda jangka panjang untuk menjaga stabilitas harga pangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News