Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, dalam menjaga daya beli masyarakat di tengah tren kenaikan inflasi, pemerintah perlu untuk memberikan subsidi bagi masyarakat.
“Terutama bagi masyarakat menengah ke bawah, sebagai pihak yang terkena dampak terbesar dari kenaikan inflasi,” ujar Josua kepada Kontan.co.id, Senin (11/4).
Dari sisi subsidi energi, menurutnya pemerintah perlu menakar kembali dampak kenaikan subsidi energi, serta tambahan dari penerimaan negara dari berbagai komoditas.
Apabila dampak kenaikan harga komoditas terhadap penerimaan masih lebih besar jika dibandingkan dengan kenaikan subsidi energi, maka pemerintah perlu menjaga tingkat harga subsidi tersebut, tanpa perlu memberikan subsidi tambahan.
Baca Juga: Kementan Menjamin Ketersediaan Pangan Tangerang Raya hingga Lebaran
Namun di sisi lain, apabila terdapat net loss dari kenaikan harga komoditas global, maka menurutnya pemerintah perlu menambah dan memperluas subsidi Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat menengah ke bawah.
“Hal ini dikarenakan oleh dampak dari penyesuaian harga dapat meluas hingga kenaikan harga barang lainnya seiring dengan kenaikan transportation cost,” tambahnya.
Josua menambahkan, ada pun subsidi lainnya yang perlu dipertimbangkan oleh pemerintah saat ini adalah penambahan subsidi pupuk, mengingat dampak perang Rusia-Ukraina terhadap harga pupuk domestik, dikarenakan dengan adanya perang tersebut telah menyebabkan terhambatnya pasokan ke dalam negeri.
Meski nilai impor pupuk dari Rusia relatif kecil, namun Josua menilai hal ini berpotensi akan mengganggu supply chain dari pupuk secara keseluruhan sehingga menaikkan harga dari bahan pokok.
Baca Juga: Apa Itu Minyak Goreng Curah dan Apakah Berbahaya?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News