kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   10.000   0,52%
  • USD/IDR 16.295   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.312   24,89   0,34%
  • KOMPAS100 1.036   -2,36   -0,23%
  • LQ45 785   -2,50   -0,32%
  • ISSI 243   1,24   0,51%
  • IDX30 407   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -1,41   -0,30%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,58   -0,45%

Komisi I DPR minta anggaran BIN tidak dipangkas


Rabu, 21 Maret 2012 / 14:40 WIB
Komisi I DPR minta anggaran BIN tidak dipangkas
ILUSTRASI. Pesawat tempur Sukhoi milik Rusia terbang melintasi pusat kota Moskow.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Edy Can

JAKARTA. Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Tjahjo Kumolo mendesak pemerintah tidak memangkas anggaran Badan Intelijen Negara (BIN) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2012. Sebaliknya, Tjahjo berharap anggaran BIN diperbesar agar operasionalnya bisa maksimal untuk menjaga keamanan kedutaan besar Indonesia di luar negeri.

Ucapan Tjahjo ini dilontarkan setelah bom rakitan meledak di dekat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris, Prancis. Ledakan terjadi pada pukul 05.45 waktu setempat dan tidak menimbulkan korban.

Tjahjo mengatakan, aparat BIN perlu memback up keamanan KBRI yang tersebar di seluruh negara. Menurutnya, selama ini pengamanan KBRI itu selama ini hanya di-back up oleh intelijen kalau presiden hendak mengunjungi negara tersebut. Padahal, menurutnya, keamanan KBRI harus menggunakan pola standar yang sesuai dengan aparat negara setempat.

"Komisi I DPR tetap pada prinsip anggaran Badan Inteligen Negara (BIN) dalam perubahan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan tahun 2012 ini tidak perlu dipotong," tegas anggota fraksi PDI Perjuangan ini, Rabu (21/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×