kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja manufaktur kembali cetak rekor, ini kata Kepala BKF Kemenkeu


Rabu, 02 Juni 2021 / 16:29 WIB
Kinerja manufaktur kembali cetak rekor, ini kata Kepala BKF Kemenkeu
ILUSTRASI. Kinerja manufaktur kembali cetak rekor, ini kata Kepala BKF Kemenkeu, Febrio Nathan Kacaribu


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja manufaktur Indonesia kembali mencetak angka tertinggi pada bulan Mei 2021. IHS Markit mencatat, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada bulan tersebut sebesar 55,3 atau naik dari 54,6 pada April 2021. 

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio N. Kacaribu mengatakan, peningkatan ini menggambarkan adanya kenaikan output, permintaan baru, serta pembelian. 

“Perusahaan menyaksikan peningkatan permintaan secara keseluruhan yang lebih kuat, didukung oleh pertumbuhan permintaan baru internasional pada bulan kedua, yang memicu kenaikan produksi manufaktur pada bulan Mei 2021,” ujar Febrio dalam keterangannya, Rabu (2/6). 

Kabar baiknya, seiring dengan peningkatan indeks manufaktur, perusahaan kembali memperluas jumlah tenaga kerja dan tercermin dari penambahan perekrutan pegawai untuk memperluas kapasitas operasi perusahaan. 

Baca Juga: Kinerja manufaktur Indonesia kembali cetak rekor tertinggi

Kemudian, untuk memenuhi kebutuhan permintaan baru dan produksi yang meningkat, produsen kemudian meningkatkan pembelian bahan baku dan barang setengah jadi, sehingga memperluas pembelian selama empat bulan berturut-turut. 

Para pengusaha manufaktur kemudian mengaitkan kenaikan sebagai respon baik terhadap pemenuhan permintaan saat ini dan antisipasi dari permintaan yang akan datang. 

Seiring dengan hal itu, tingkat kenaikan pekerjaan yang belum terselesaikan pun berkurang pada bulan Mei 2021, meski penumpukan pekerjaan masih tetap naik dalam tiga bulan berjalan. 

Sayangnya, waktu pengiriman dari pemasok diperpanjang selama 16 bulan berturut-turut karena kendala pasokan berlanjut di tengah-tengah kondisi cuaca yang buruk, kurangnya bahan baku, dan masalah pengiriman seputar pandemi Covid-19. 

Baca Juga: Produsen Batubara Pacu Jumlah Produksi Seiring Lonjakan Permintaan dan Harga

Dengan adanya kesulitan bahan pokok yang berlanjut, stok pembelian dan barang jadi terus menipis guna memenuhi kenaikan permintaan yang dialami produsen Indonesia. 

Di tengah kendala pasokan yang masih berlanjut, inflasi biaya input tetap meningkat pada bulan Mei 2021, meskipun tingkat inflasi harga input mereda secara marjinal selama dua bulan berturut-turut. 

Perusahaan memilih untuk melanjutkan berbagi beban biaya ini dengan klien, sehingga ini berkontribusi pada kenaikan harga jual rata-rata dalam 7 bulan berturut-turut.

Secara keseluruhan, perusahaan mempertahankan pandangan positif terkait produksi. Bahkan, hampir tiga perempat responden berharap bahwa produksi akan meningkat dalam periode satu tahun ke depan, dengan optimisme perbaikan situasi Covid-19 dan membaiknya kondisi ekonomi. 

“Pemulihan ekonomi akan berlanjut, namun pengendalian pandemi Covid-19 dan vaksinasi harus terus berjalan dengan baik,” tandas Febrio. 

Selanjutnya: Ada larangan mudik, ekonomi tetap bisa tumbuh 6,9%-7,8% pada kuartal II 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×