kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

Kinerja Kegiatan Usaha Indonesia Turun pada Kuartal III 2024, Ini Kata Ekonom


Kamis, 17 Oktober 2024 / 16:32 WIB
Kinerja Kegiatan Usaha Indonesia Turun pada Kuartal III 2024, Ini Kata Ekonom
ILUSTRASI. BI mencatat nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 14,40%


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja kegiatan usaha tercatat turun pada kuartal III 2024, bila dibandingkan kuartal sebelumnya.

Kinerja kegiatan usaha yang turun terlihat dari hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI), yang mencatat nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 14,40%, lebih rendah bila dibandingkan SBT kuartal II 2024 yang sebesar 17,20%.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, penurunan kegiatan usaha pada kuartal  III 2024 disebabkan  pola musiman sebagaimana yang terjadi di tahun 2021, 2022, dan 2023.

Menurutnya, salah satu faktor yang mempengaruhi turunnya kegiatan usaha adalah tidak adanya faktor pendorong yang cukup besar di kuartal III 2024, karena periode Ramadan dan Idul Fitri, Idul Adha serta libur panjang hampir semuanya terjadi di kuartal kedua.

“Sehingga aktivitas masyarakat juga cenderung melambat pada kuartal ketiga ini,” tutur Josua kepada Kontan, Kamis (17/10).

Baca Juga: Survei BI: Ekspansi Manufaktur Melambat di Kuartal III 2024

Adapun khusus untuk industri manufaktur, penurunan kegiatan usaha tersebut utamanya terjadi di sektor-sektor yang berorientasi ekspor, seperti industri tekstil, industri logam dasar, industri tekstil, dan industri barang logam.

Josua menyebut, perlambatan ekonomi China juga menjadi salah satu faktor dari penurunan aktivitas bisnis subsektor industri tersebut.

Meski begitu, Josua memperkirakan pada kuartal IV 2024 mendatang sektor-sektor yang terkait dengan kegiatan leisure seperti transportasi dan hotel-restoran akan mengalami peningkatan aktivitas dunia usaha seiring dengan libur Natal dan Tahun Baru.

“Hal tersebut juga tercermin dari peningkatan ekspektasi kegiatan usaha di sektor transportasi dan pergudangan serta penyediaan akomodasi dan makan minum di kuartal IV dibandingkan dengan kuartal III 2024,” ungkapnya.

Lebih lanjut, untuk sektor lainnya, karena belum dimulainya masa tanam dan panen maka memberikan tekanan pada sektor pertanian dan perkebunan di Indonesia.

Sementara itu, Josua menambahkan, masih adanya risiko perlambatan ekonomi China di akhir tahun ini juga memberikan tantangan sendiri bagi sektor manufaktur Indonesia, utamanya sektor-sektor yang bergantung kepada pasar ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×