Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
Alhasil, neraca perdagangan barang kembali surplus US$ 4,99 miliar pada September 2022, meski menyusut dari surplus pada bulan sebelumnya sebesar US$ 5,71 miliar.
"Surplus neraca perdagangan ini terjadi selama 29 kali berturut-turut," tambah Setianto.
Adapun surplus ini didorong oleh surplus nonmigas sebesar US$ 7,09 miliar. Sedangkan neraca perdagangan migas mencatatkan defisit US$ 2,10 miliar.
Baca Juga: Turun Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Agustus 2022 Jadi US$ 397,4 Miliar
Dengan kondisi ini, berarti neraca perdagangan secara kumulatif dari Januari 2022 hingga September 2022 mencatat total surplus sebesar US$ 39,87 miliar. Ini naik 58,83% year on year (yoy).
Ekonom Bank Danamon Irman Faiz memandang risiko resesi global 2023 berpotensi menekan kinerja neraca perdagangan barang Indonesia. Sebab, harga komoditas tertekan dan permintaan lesu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News