kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Khofifah ingin LRT, tapi Menhub sarankan ART yang dibangun di Jawa Timur


Jumat, 17 Januari 2020 / 12:43 WIB
Khofifah ingin LRT, tapi Menhub sarankan ART yang dibangun di Jawa Timur
ILUSTRASI. Jalur lintasan kereta ringan atau LRT Jabodebek terlihat dari ketinggian di kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (07/01).


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa telah aktif menyambangi berbagai kementerian untuk segera merealisasi Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019.

Peraturan Presiden ini memuat tentang  Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan (Gerbang Kertasusila), Kawasan Bromo-Tengger-Semeru serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

Baca Juga: Total realisasi pajak wilayah Jawa Timur tahun 2019 mencapai 104,27%

Khofifah pun berharap, pembangunan Light Rail Transit (LRT) menjadi salah satu proyek super prioritas yang dibangun di Gerbang Kertasusila.

Namun, sebaliknya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyarankan agar di kawasan tersebut dibangun Autonomous Rail Rapid Transit (ART).

"LRT kan mahal sekali. Maka kita akan menggunakan ART yaitu kereta berbasis ban, karena kita harapkan ada kombinasi penggunaan elevated dan jalan raya," ujar Budi, Kamis (16/1).

Baca Juga: Jokowi perintahkan Erick Thohir, Ahok, dan Dirut Pertamina tuntaskan kilang TPPI

Menurut Budi, akan digunakan uji coba dengan jarak 5-7 kilometer terlebih dahulu. "Kalau itu memberikan solusi yang baik, kita ikuti dengan yang lain," tambah Budi.

Sementara itu, Khofifah terdapat 218 proyek yang tercantum dalam Perpres 80/2019 tersebut. Khofifah berharap, dengan adanya percepatan pembangunan ekonomi di Jawa Timur, maka meningkatkan kontribusi Jawa Timur terhadap perekonomian nasional.

Baca Juga: Gubernur Jatim tetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi selama 150 hari

Menurut Khofifah, percepatan pembangunan ini akan mendongkrak protensi yang dimiliki Jawa Timur. Dia melanjutkan, bila pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur ingin digenjot menjadi 7% maka dibutuhkan nilai investasi baru yang besar.

"Kalau mau 7% harus ada tambahan investasi baru paling tidak Rp 42 triliun. Sekarang pertumbuhan ekonomi di Jatim 5,52%, inflasi Jatim 2,2%. Saya berharap ini akan bisa terdorong oleh seluruh percepatan pembangunan ekonomi Jawa Timur," kata Khofifah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×