Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – BADUNG BALI. Setelah melalui perundingan lama, Indonesia dan Uni Eropa akhirnya meneken Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), Selasa (23/9/2025). Pemerintah menargetkan IEU-CEPA dapat mulai berlaku pada awal 2027.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani mengungkapkan, sebenarnya proses perundingan IEU CEPA sudah berlangsung sejak 15 tahun lalu.
“Saya menyaksikan 15 tahun sejak pertama kali digagas. Jadi, selama lebih dari 15 tahun, perjalanan IEU CEPA bagaikan membangun jembatan yang tergantung di atas air yang bergolak,” tutur Shinta dalam agenda Harnessing the Benefits of the IEU CEPA fpr Future prospects and Mutual Growth, Selasa (23/9/2025).
Baca Juga: Perjanjian IEU CEPA, Ekspor Uni Eropa ke Indonesia Lebih Hemat € 600 Juta
Shinta kembali menegaskan, IEU CEPA bukanlah sesuatu yang muncul dalam semalam, melainkan hasil dari sebuah maraton panjang yang berlangsung lebih dari 15 tahun. Proses ini melintasi berbagai pemerintahan, melewati krisis, dan menyesuaikan diri dengan dinamika global yang terus berubah.
Ia juga menyebut, inisiatif ini dimulai pada 2009 ketika Presiden Indonesia meluncurkan kelompok fasilitasi pertama untuk mengeksplorasi kemitraan yang lebih erat dengan Uni Eropa. Kemudian, pada 2011, sejumlah studi dan rekomendasi telah diletakkan sebagai fondasi awal kerja sama tersebut.
Selanjutnya, dokumen lingkup tahun 2019 mengubah gagasan menjadi kerangka kerja negosiasi, dan dari tahun 2017 hingga 2024, 19 putaran perundingan menyempurnakan setiap detail.
“Setiap putaran negosiasi bagaikan meletakkan batu bata, perlahan, seringkali tak terlihat oleh publik, namun penting. Saat ini, struktur yang kita hadapi lebih dari sekadar kesepakatan,” kata Shinta.
Shinta juga menyampaikan, perjanjian ini merupakan jembatan yang dibangun di atas dasar kepercayaan, kompromi, dan ambisi bersama. Namun, jembatan tersebut baru sebatas memberikan jalan untuk dilalui.
Baca Juga: Airlangga Sebut Perbincangan Kosmetik Jadi Titik Temu Proses Negosiasi IEU CEPA
Selama hampir satu dekade, Shinta membeberkan, komunitas bisnis telah berperan sebagai kompas sekaligus penghubung, menjaga agar perundingan tetap sesuai dengan realitas industri.
“Dan memastikan bahwa apa yang disepakati di Brussel dan Bali berdampak pada pabrik-pabrik di Jawa, pertanian di Sumatra, perikanan di Sulawesi, dan seterusnya,” imbuh Shinta.
Selanjutnya: Kementerian ESDM Ungkap Kesepakatan Pertamina Pasok BBM ke SPBU Swasta Bersifat B2B
Menarik Dibaca: Ini Oppo Reno 14 Didukung Fast Charging 80 Watt dan Baterai Jumbo 6.000 mAh
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News