Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – BADUNG BALI. Indoensia dan Uni Eropa resmi melakukan penandatanganan penyelesaian substansial Perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), pada Selasa (23/9/2025).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, Airlangga menekankan bahwa kesepakatan ini merupakan “milestone penting” dalam upaya memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa.
Menurut Airlangga, perjalanan menuju kesepakatan ini tidaklah singkat. Negosiasi telah berlangsung selama lebih dari satu dekade, dengan intensitas meningkat dalam dua tahun terakhir. Ia menggambarkan proses tersebut sebagai upaya yang panjang namun berbuah hasil yang signifikan.
Airlangga juga menyinggung pengalaman personal yang mengiringi jalannya diplomasi. Ia menyebut bahwa dalam salah satu momen, pembicaraan mengenai produk kosmetik sempat menjadi titik temu penting dalam negosiasi.
Baca Juga: Lulus Uji Kelayakan, Anggito Sebut Masih Tunggu SK Ketua Dewan Komisioner LPS
“Saya ingin berterima kasih kepada Komisioner Eropa untuk Perdagangan Maroš Šefovi. Saya rasa melalui diplomasi kosmetik kami kita bisa menandatangani perjanjian ini. Saya ingat perjanjian yang membuat kesempatan tersebut berdasarkan perbicaraan yang substantif tentang kosmetik yang paling penting bagi putri Maros dan bagi putri saya,” tutur Airlangga dalam Joint Announcement Indonesia IEU-CEPA, Selasa (23/9/2025).
Adapun Penandatanganan IEU-CEPA ini dilakukan setelah menempuh hampir satu dekade perundingan. Sejak Juli tahun 2016 silam, telah diselenggarakan paling tidak 19 putaran pertemuan resmi dan sejumlah pertemuan antar sesi untuk dapat menghasilkan kemajuan penting kesepakatan saat ini.
Airlangga mengungkapkan, proses negosiasi yang dilakukan hampir 10 tahun merupakan diksusi yang sangat panjang. Ia menyebut, perjanjian ini merupakan era baru dalam hubungan bilateral Indonesia dengan Uni Eropa.
Airlangga mencatat, Uni Eropa sendiri merupakan mitra dagang terbesar kelima bagi Indonesia dengan total nilai perdagangan yang terus menunjukkan tren positif yang mencapai US$ 30,1 miliar pada tahun 2024, dengan ekspor Indonesia sekitar US$ 13 miliar.
“Ini adalah kolaborasi antara 723 juta orang dari kedua negara dan nilai ekonomi adalah US$ 21 triliun jadi ada banyak kesempatan dan masa depan yang bergantung pada blok besar ini," ungkapnya.
Baca Juga: Pembahasan Upah Minimum 2026 Segera Dimulai, Serikat Pekerja Usulkan Reformasi Aturan
Selanjutnya: Stop Pemerasan Pajak, Menkeu Purbaya Siapkan Jalur Aduan Online
Menarik Dibaca: 4 Tips Rumah Tetap Aman Saat Staycation ala AZKO
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News