kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ketua Dewan Pers: Agar tetap eksis, media harus punya business plan


Jumat, 01 Maret 2019 / 13:42 WIB
Ketua Dewan Pers: Agar tetap eksis, media harus punya business plan


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Agar tetap bisa eksis, media harus punya dan paham soal rencana bisnis (business plan). Hal ini perlu agar di tengah persaingan ketat media di era digital ini, media-media arus utama dapat bertahan dan menyajikan konten berita yang sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik.

Ketua Dewan Pers Yosep Stanley Adi Prasetyo mengatakan, dengan adanya business plan, media dapat melihat peluang dan kesempatan untuk terus bertumbuh di tengah membanjirnya informasi di era digital saat ini.

Pria yang akrab dipanggil Stanley ini menjelaskan, saat ini, media cetak merupakan salah satu masih menjadi media yang paling besar  mendapatkan iklan. Hal ini yang membuat media-media cetak masih bertahan di tengah banyaknya media online yang tutup.

Namun, ia melihat media cetak saat ini sudah tidak efisien. Hal itu ditandai dengan besarnya infrastruktur yang dikelola. Mulai dari jumlah wartawan yang banyak, gedung dan meja yang besar, dan sejumlah kebutuhan lainnya. Hal ini berbeda dengan media online yang bahkan nyaris tak membutuhkan kantor.

"Mereka bisa bekerja di mana saja, dimana mereka bisa mendapatkan berita dan tidak harus ke kantor seperti halnya masih dipraktikkan di media-media kita sekarang ini,"ujarnya acara yang diselenggarakan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di Gedung Perpustakaan Nasional, Jumat (1/3).

Menurutnya, hal ini dalam waktu lama bisa menjadi tantangan bagi media cetak yang peminatnya mulai berkurang.  Saat ini, rata-rata generasi yang lahir di era tahun 2000 an tidak lagi membaca media cetak. Mereka bisa mendapatkan informasi apa pun yang mereka butuhkan hanya dari gadget.

Nah dari ribuan informasi yang diperoleh di gadget itu, sebagian bentuknya hoaks dan abal-abal. Nah kerap informasi hoaks tersebut, yang diproduksi media-media abal-abal, kerap dipersoalkan ke Dewan Pers.  Namun mereka ini bisa tumbuh karena begitu mudahnya mereka mendapatkan dan menyebarkan informasi di era digital saat ini.

Untuk itu, Stanley menyarakan agar media terus mentransformasi diri, khususnya dalam keahlian dan pengetahuan soal bisnis, sehingga dapat terus bertahan di tengah gempuran ribuan berita di era digital dan dipercaya para pembacanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×