Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengajak media untuk melawan hoaks (bohong) yang belakangan ini marak terjadi. Menurutnya, melawan tren hoaks yang terus berkembang menjelang pemilihan umum 2019 ini butuh kerjasama antara pemerintah dan pers.
Ia juga memuji pers atas perannya selama ini dalam menangkal berita hoaks dengan melakukan pengecekan data. \
"Saya kira media punya kemampuan memerangi hoaks. Karena itu, ayo kita bersama-sama memerangi hoaks," ujarnya saat membuka rapat kerja nasional (Rakernas) Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di Gedung Perpustakaan Nasional, Jumat (1/3).
Ia menuturkan, sejauh ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika berurusan dengan hoaks setiap hari. Pihaknya terus melakukan verifikasi dan berita yang terindikasi hoaks akan dihapus koten-nya untuk meredam meluasnya kabar bohong yang menyesatkan publik.
Pada kesempatan tersebut, Rudiantara juga menjamin kebebasan pers dan tidak ada intervensi dari pemerintah. Hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Bagi pemerintah, Rudiantara bilang, pers merupakan pilar demorkasi yang dilindungi UU. Dimana salah satu peran pers adalah melawan hoaks yang berkembang bak jamur di musim hujan di era digital sekarang ini.
Ia juga mengingatkan agar jurnalis tetap berpegang teguh pada independensi pers dan mengedepankan etika jurnalistik dan profesionalismenya. Untuk itu cross check dan validasi menjadi fondasi utama media dalam menjalankan perannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News