Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) membeberkan, ketidakpastian perekonomian global sedikit mereda, meskipun tetap tinggi akibat dinamika negosiasi tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah yakni di Iran dan Israel yang kembali memanas.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, berbagai indikator menunjukkan kebijakan tarif AS berdampak pada melambatnya ekonomi dunia.
Ia membeberkan, pertumbuhan ekonomi di negara maju seperti AS, Eropa, dan Jepang dalam tren menurun di tengah ditempuhnya kebijakan fiskal ekspansif dan pelonggaran kebijakan moneter di negara tersebut.
Baca Juga: Iran Tuding AS Terlibat Serangan Israel, PBB Jadi Arena Adu Argumen
Ekonomi China pun melambat akibat susutnya ekspor terutama ke AS di tengah perlambatan permintaan domestiknya, sedangkan ekonomi India diperkirakan tumbuh baik terutama didorong oleh masih kuatnya investasi.
“Dengan perkembangan tersebut, prospek pertumbuhan ekonomi dunia 2025 tetap sebesar 3,0%,” tutur Perry dalam konferensi pers, Rabu (18/6).
Sementara itu, ia menyebut, tekanan inflasi AS menurun sejalan dengan ekonomi yang melambat, meskipun terjadi kenaikan inflasi pada kelompok barang akibat kebijakan tarif, sehingga memperkuat ekspektasi terhadap arah penurunan Fed Funds Rate (FFR) ke depan.
Di pasar keuangan global, Perry mengungkapkan, pergeseran aliran modal dari AS ke aset yang dianggap aman dan juga ke aset keuangan emerging markets terus terjadi.
Perkembangan ini mendorong berlanjutnya pelemahan indeks mata uang dolar AS terhadap mata uang negara maju (DXY) dan negara berkembang (ADXY).
Baca Juga: Perang Iran-Israel hingga Perang Dagang AS, Menkeu: Kombinasi yang Sangat Berisiko
Ke depan, Perry memperkirakan ketidakpastian perekonomian global masih akan tetap tinggi akibat masih berlangsungnya negosiasi tarif antara AS dan sejumlah negara, serta eskalasi ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
“Kondisi ini memerlukan kewaspadaan dan penguatan respons serta koordinasi kebijakan untuk menjaga ketahanan eksternal, menjaga stabilitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri,” tandasnya.
Selanjutnya: Rahasia Merawat Anggrek agar Tumbuh Subur dan Tidak Mudah Mati di Rumah
Menarik Dibaca: Rahasia Merawat Anggrek agar Tumbuh Subur dan Tidak Mudah Mati di Rumah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News