Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto
Selanjutnya pada 12 September 2012, PT Noah Arkindo kirim uang kembali senilai US$ 49.393. Kali ini instruksinya uang diberikan kepada Vidi di Bandara Singapura.
Terakhir pada 11 Desember 2012 masuk uang senilai SGD 383.040. Muda mengaku diberitahu oleh Dedi uang tersebut berasal dari salah satu perusahaan energi dari seorang bernama Agung. Belakangan ia sadar, perusahaan yang dimaksud adalah PT Delta Energi, dan orang yang bernama Agung adalah Made Oka Masagung.
"Saya pun baru tahu setelah uang sampai di rekening. Diberitahu pak Dedi dari PT Energi apa, saya ingat energinya saja dari orang namanya Agung. Kemudian saya tahu semuanya setelah diperiksa dalam sidang Andi Agustinus," jawab Muda.
Instruksi untuk uang yang terakhir mampir ini diberikan langsung secara tunai kepada Irvanto. Awalnya Irvanto ingin menemui Muda di Singapura, namun tak jadi. Sehingga Muda yang kemudian terbang ke Indonesia dan langsung memberikan uang tersebut di rumah Irvanto.
"Untuk urusan dengan Dedi saya tidak minta imbalan. Tapi dikasih sebagai uang transport kurang lebih nilainya 10 juta, pengganti tiket 1000 SGD. Totalnya sekitar Rp 17,5 juta," sambung Muda.
Muda mengaku tak menaruh curiga awalnya pada ketiga orang tersebut. Lantaran ia menganggap niatnya adalah berbisnis. Meski ia sempat menerbitkan invoice fiktif atas nama perusahaannya.
Invoice tersebut diberikan kepada Biomorf Mauritius sebagai pekerjaan software development. "Kalau sejak awal saya tahu uangnya ternyata bermasalah saya tentu tak mau ikut campur," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News