kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kerjasama perusahaan Indonesia & Korea Selatan senilai Rp 61,2 triliun ditandatangani


Rabu, 18 Desember 2019 / 12:57 WIB
Kerjasama perusahaan Indonesia & Korea Selatan senilai Rp 61,2 triliun ditandatangani
ILUSTRASI. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (tengah) mengunjungi perusahaan di Rupat, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau untuk memastikan realisasi investasi industri gula, Minggu (8/12).


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT Nindya Karya (Persero) dengan DH Group dan PT Nindya Karya (Persero) dengan Samsung Engineering saat melakukan kunjungan kerja ke Seoul, Korea Selatan (16/12). 

Penandatanganan Nota Kesepahaman ini merupakan salah satu bentuk komitmen awal kerjasama strategis antara perusahaan Indonesia dengan perusahaan Korea Selatan.

Baca Juga: BKPM cari investor proyek pengembangan aplikasi pertanahan senilai Rp 10,7 triliun

Nota Kesepahaman antara PT Nindya Karya (Persero) dengan DH Group ditandatangani oleh Pelaksana Direktur Utama PT Nindya Karya (Persero) Haedar A Karim dan  Chairman DH Group Jung Sam Seung, yang merupakan perusahaan holding finansial di Korea Selatan.

“Dengan adanya Nota Kesepahaman ini, kami berharap kerjasama dengan DH Group akan lebih terbuka dan intensif”, ujar Haedar A Karim seperti dikutip dari keterangan resmi BKPM yang diterima Rabu (18/12).

Nota Kesepahaman ini merupakan bentuk kerjasama dalam hal pengerjaan proyek revitalisasi pemipaan di Blok Rokan dan pengembangan kilang di Dumai milik Pertamina dengan perkiraan biaya sekitar Rp 60 Triliun.

Baca Juga: PT PII telah menjamin 28 proyek KPBU dan tiga proyek non KPBU hingga 2019

Pengembangan proyek tersebut untuk membantu pemerintah Indonesia merevitalisasi pipa migas Blok Rokan agar kapasitas produksi minyak dapat ditingkatkan. Adapun, pengembangan kilang di Dumai untuk meningkatkan kapasitas produksi BBM dan mengurangi ketergantungan impor minyak sehingga diharapkan mampu menekan defisit transaksi berjalan.

Selanjutnya, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia juga menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT Nindya Karya (Persero) dengan Samsung Engineering dalam hal kerjasama pengembangan fasilitas pengolahan air di Bali dan D.I Yogyakarta, dengan nilai proyek mencapai Rp 1,2 Triliun. 

Pengembangan proyek ini diharapkan dapat membantu pemerintah, khususnya pemerintah daerah, dalam memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.

Baca Juga: Pemerintah pusat disarankan intensif melibatkan Pemda dalam menyusun omnibus law

Bahlil mengatakan, BKPM sangat mengapresiasi adanya kerjasama yang baik antara perusahaan Indonesia dengan perusahaan Korea Selatan tersebut.

 “Kami berterima kasih banyak kepada PT Nindya Karya untuk inisiasi kerjasama dengan dua perusahaan Korea. Pemerintah akan mendukung penuh untuk memfasilitasi rencana investasi tersebut di Indonesia”, ungkap Bahlil dalam keterangan resminya, Rabu (18/12).

Baca Juga: Restrukturisasi Utang Krakatau Steel (KRAS) Kelar Januari 2020

Sesuai dengan Inpres No. 7 Tahun 2019 tentang Percepatan Kemudahan Berusaha, saat ini seluruh perizinan dan insentif fiskal menjadi kewenangan BKPM. “Kami akan membantu investasi teman- teman semua, sehingga investor tidak perlu ragu-ragu untuk berinvestasi di Indonesia”, tegas Bahlil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×