kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kereta cepat Jakarta-Bandung terganjal lahan TNI


Rabu, 23 November 2016 / 21:15 WIB
Kereta cepat Jakarta-Bandung terganjal lahan TNI


Reporter: Agus Triyono | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Pengadaan lahan untuk Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung sampai saat ini masih bermasalah. Walaupun proyek tersebut sudah dicanangkan sejak awal 2016,  pengadaan lahan baru mencapai 82%.

Pengadaan lahan, masih terganjal lahan milik TNI Angkatan Udara yang berada di daerah Halim, Jakarta Timur. TNI Angkatan Udara masih belum mau melepaskan tanahnya untuk proyek tersebut.

Hadiyan Sumintaatmaja, Wakil Kepala Staf Angkatan Udara mengatakan, tanah di kawasan Halim memiliki peran pelayanan vital. "Ada untuk pelayanan kepala negara asing, untuk tempat kumpul Kostrad ketika ada suatu operasi dan angkutan lain," katanya di Komplek Istana Negara Rabu (23/11).

Hadiyan mengatakan, sebenarnya ada beberapa alternatif yang sudah ditawarkan untuk mengatasi masalah tersebut. Tapi, sampai saat ini, alternatif tersebut belum disepakati oleh Kementerian BUMN.

Hanggoro Budi Wiryawan, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China mengatakan, untuk mengatasi perbedaan pendapat soal pembebasan lahan tersebut, akan ada survei bersama yang dilakukan oleh KCIC dan TNI.

Hadiyan mengatakan, selain survei bersama tersebut, Presiden Jokowi juga akan mengecek langsung lahan yang dipermasalahkan tersebut. "Rencananya minggu depan akan meninjau lapangan, setelah itu akan memutuskan apa yang akan dilakukan," katanya.

Sahala Lumban Gaol, Staf Ahli Menteri BUMN optimistis, walau masih mengalami kendala, pembebasan lahan proyek tersebut akan selesai akhir tahun ini, sesuai apa yang diperintahkan Jokowi. "Kalaupun belum selesai, yang ada sekarang 85% sudah cepat, makanya jangan sebut bermasalah," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×