kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.471   -8,29   -0,11%
  • KOMPAS100 1.155   0,80   0,07%
  • LQ45 915   1,71   0,19%
  • ISSI 226   -0,58   -0,26%
  • IDX30 472   1,50   0,32%
  • IDXHIDIV20 570   2,43   0,43%
  • IDX80 132   0,27   0,20%
  • IDXV30 140   1,10   0,79%
  • IDXQ30 158   0,52   0,33%

Keracunan Terjadi di Beberapa Daerah, BPOM Minta Penjual Setop Latiao Asal China


Selasa, 05 November 2024 / 03:45 WIB
Keracunan Terjadi di Beberapa Daerah, BPOM Minta Penjual Setop Latiao Asal China
ILUSTRASI. Menyusul kasus keracunan yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melarang peredaran Latiao.


Sumber: Kompas TV | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menyusul kasus keracunan yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melarang peredaran Latiao.

Jajanan asal China, Latiao memang telah jadi viral dan populer di Indonesia belakangan ini. Jajajan asal China itu banyak dijual online di marketplace.

Masyarakat pun diimbau untuk tidak mengonsumsi produk pangan olahan tersebut, terutama setelah adanya laporan kejadian luar biasa keracunan pangan yang diduga akibat konsumsi produk Latiao.

Sebelumnya dilaporkan adanya kasus kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan yang diduga disebabkan konsumsi produk pangan olahan Latiao. Kasus KLB tersebut setidaknya dilaporkan di Lampung, Sukabumi, Wonosobo, Tangerang Selatan, Bandung Barat, Pamekasan, dan Riau.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar, di Jakarta, Jumat (1/11/2024), mengatakan, sebagai langkah cepat dan tanggap terhadap laporan KLB keracunan pangan tersebut, BPOM telah mengambil sampel produk Latiao dan menguji di laboratorium.

Dari hasil pengujian ditemukan adanya indikasi kontaminasi bakteri pada produk tersebut.

Baca Juga: Badan Pangan Pastikan Anggur Muscat Asal Thailand Aman di Konsumsi

”Berdasarkan hasil pengujian terhadap produk yang diduga menyebabkan KLB keracunan pangan, kami (BPOM) menemukan adanya indikasi kontaminasi bakteri Bacillus cereus pada produk Latiao,” ujarnya.

Taruna mengatakan, bakteri Bacillus cereus bisa menghasilkan toksin atau racun yang menyebabkan gejala keracunan pada manusia. Gejala tersebut, antara lain, sakit perut, pusing, mual, dan muntah. Gejala ini pun sesuai dengan kondisi yang dilaporkan masyarakat yang terdampak KLB keracunan pangan.

Taruna menambahkan, gudang importir dan distribusi produk Latiao juga menunjukkan ketidakpatuhan terhadap cara peredaran pangan olahan yang baik (CPer-POB). Untuk itu, langkah koreksi segera dilakukan untuk mencegah dampak yang lebih luas pada masyarakat.

Produk pangan Latiao merupakan produk pangan olahan yang berbahan dasar tepung. Produk ini memiliki karakteristik tekstur kenyal serta rasa pedas dan gurih. Produk ini sebelumnya terdaftar di BPOM sebagai produk impor yang diproduksi di China.

Taruna mengatakan, masyarakat diminta untuk tidak mengonsumsi produk Latiao terlebih dahulu. Hal itu baik yang dibeli di dalam negeri maupun yang dibeli sebagai oleh-oleh dari luar negeri.

Baca Juga: Panduan Cara Cek Skincare Sudah Terdaftar BPOM atau Tidak secara Online

”Dengan pengumuman ini, sebaiknya jangan dimakan atau jangan dikonsumsi. Nanti akan menimbulkan risiko seperti yang terjadi pada tujuh lokasi (KLB keracunan pangan) di Indonesia. Bagi yang sudah membeli atau menyimpan sebaiknya makanan itu dibuang saja daripada sakit dan berisiko,” tuturnya.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×