Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fadlul Imansyah, Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), kini resmi menyandang gelar doktor setelah sukses mempertahankan disertasinya di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI).
Disertasinya berjudul “Analisis Hubungan Kinerja Keuangan Rumah Sakit Swasta Profit dengan Kinerja Pelayanan Peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional Periode 2017-2022” menyoroti hubungan antara profitabilitas rumah sakit swasta dengan kualitas pelayanan kesehatan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Baca Juga: BPKH dan Arab Saudi Bahas Peluang Kerja Sama Investasi di Sektor Haji dan Umrah
Dalam sidang terbuka yang berlangsung pada Kamis (17/10) di Kampus FKM UI, Depok, Dr. Fadlul memaparkan bahwa peningkatan kualitas pelayanan kesehatan cenderung menurunkan profitabilitas rumah sakit, diukur melalui rasio Net Profit Margin (NPM).
"Pelayanan kesehatan yang lebih baik justru menurunkan profitabilitas rumah sakit. Namun, sebaliknya, peningkatan profitabilitas cenderung mengurangi kualitas pelayanan," ungkapnya.
Penelitian Fadlul Imansyah menggunakan analisis data dari rumah sakit swasta profit selama periode 2017-2022.
Salah satu temuan menarik adalah adanya hubungan yang kompleks antara kontribusi pasien JKN terhadap total pendapatan rumah sakit dan kinerja keuangan, seperti likuiditas.
Baca Juga: Bambang Brodjonegoro: Penguatan kelembagaan BPKH untuk Optimalkan Investasi Dana Haji
Misalnya, di salah satu rumah sakit (MIKA), peningkatan jumlah pasien JKN berdampak negatif dan signifikan terhadap rasio likuiditas (Current Ratio), sedangkan di rumah sakit lain (CARE), dampaknya justru positif.
Fadlul juga menemukan adanya trade-off antara keuntungan rumah sakit dan kualitas pelayanan. Meskipun pasien JKN berkontribusi pada pendapatan rumah sakit, peningkatan jumlah pasien justru dapat berdampak pada menurunnya profitabilitas di beberapa rumah sakit.
"Setiap rumah sakit memiliki strategi keuangan yang berbeda dalam menghadapi kebijakan JKN, yang membuat dampak dari program ini bervariasi," tambahnya.
Penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi pemerintah, rumah sakit, dan pemangku kepentingan lainnya dalam merumuskan kebijakan kesehatan yang lebih efektif.
Baca Juga: BPKH Naikkan Distribusi Nilai Manfaat Jemaah Haji Tunggu Jadi Rp4,4 Triliun pada 2025
Dr. Fadlul menekankan pentingnya keterbukaan informasi terkait kinerja keuangan dan pelayanan kesehatan agar rumah sakit swasta dapat terus berkembang, sekaligus menjaga kualitas layanan bagi masyarakat, khususnya peserta JKN.
Sidang promosi doktor Dr. Fadlul dipimpin oleh Prof. Dr. Besral, S.K.M., M.Sc., dan dihadiri oleh Promotor Prof. Dr. Amal Chalik Sjaaf, S.K.M., Dr.PH., serta Kopromotor Prof. Dr. drg. Mardiati Nadjib, M.Sc., dan Dr. Prastuti Soewondo, S.E., M.P.H., Ph.D. Tim penguji eksternal termasuk Dr. Ir. Darwin Cyril Noerhadi, MBA, dan Prof. Dr. Mardiasmo, Akt., MBA, dengan Dr. Teguh Dartanto, S.E., M.Ec., Ph.D., sebagai penguji internal.
Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan dalam memahami bagaimana rumah sakit swasta dapat mengelola kinerja keuangan dan pelayanan secara seimbang di tengah tuntutan program JKN.
Dengan pencapaian ini, Dr. Fadlul Imansyah resmi menyandang gelar doktor di bidang Kesehatan Masyarakat, menambah prestasi di tengah perannya sebagai Kepala BPKH.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News