CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Kepala BNPB Doni Monardo sebut sejumlah daerah ini akan terdampak kekeringan


Senin, 15 Juli 2019 / 19:54 WIB
Kepala BNPB Doni Monardo sebut sejumlah daerah ini akan terdampak kekeringan


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA.Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga turut terlibat dalam mengantisipasi kekeringan yang terjadi. Puncak kemarau panjang tahun ini diprediksi akan terjadi di Agustus dan September 2019. Untuk itu, pemerintah bergerak cepat mengantisipasi dampaknya.

Berdasarkan data BNPB telah terdapat 1.963 desa yang berpotensi terdampak kemarau panjang tahun ini. Data tersebut diperoleh BNPB hingga tanggal 15 Juli 2019 hari ini.

Baca Juga: Mendes sebut, dampak kekeringan bisa rugikan hingga Rp 3 triliun

"Itu berada di pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT)," ujar Kepala BNPB Doni Monardo usai rapat di Kantor Presiden, Senin (15/7).

Doni mengatakan, pihaknya telah menerima permohonan dari sejumlah kepada daerah untuk melakukan hujan buatan.Sambil mendata daerah-daerah yang terdampak, Doni juga menegaskan, kalau pihaknya telah melakuakn antisipasi dengan bantuan sejumlah lembaga. 

Baca Juga: Jokowi minta jajarannya lakukan mitigasi dan antisipasi hadapi kemarau panjang

Berdasarkan predikai Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kekeringan akan dialami Indonesia pada kemarau kali ini. Puncaknya akan terjadi pada bulan Agustus hingga September.

"Namun, berjalannya waktu jadi Oktober, November, Desember bukan berarti sudah selesai, bergerak ke arah utara," terang Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.

Baca Juga: Kepala BNPB: Almarhum Sutopo pantas disebut sebagai pahlawan kemanusiaan

Antisipasi diperlukan dalam menghadapi musim kemarau kering. Pasalnya ketersediaan air akan mengalami defisit terutama di sepanjang Sumatera bagian selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Timur, sampai Papua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×