kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia minta investor produksi alat kesehatan secara massal


Rabu, 01 April 2020 / 20:00 WIB
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia minta investor produksi alat kesehatan secara massal
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)?Bahlil Lahadalia Sebut Masalah Investasi Terkendala di Daerah. BKPM Sebut Masalah Investasi Terkendala di Daerah. DOK BKPM


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Setelah percepatan izin sektor kesehatan diberikan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Kementerian Kesehatan dalam rangka pencegahan penyebaran wabah Covid-19, beberapa perusahaan sudah langsung memanfaatkan fasilitas tersebut.

Untuk memantaunya, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia berkunjung langsung ke pabrik PT Multi One Plus di Gunung Putri, Bogor, Rabu (1/4) untuk memastikan peningkatan produksi alat kesehatannya.

Kunjungan Kepala BKPM ini untuk meyakinkan bahwa produksi perusahaan dapat terus berjalan dan kapasitasnya dapat ditingkatkan. Ini dibutuhkan agar masyarakat juga semakin optimistis bahwa Indonesia bisa menanggulangi dan melewati wabah Covid-19 yang terjadi di lebih dari 190 negara ini.

Baca Juga: Beralih ke produk kesehatan, perusahaan mulai manfaatkan percepatan izin BKPM

“Tidak hanya Multi One Plus, investor lain yang memproduksi alkes juga akan kami perintahkan begitu. Kalau dia ada hambatan, bilang saja ke kita. Kita bantu secepatnya,” ujar Bahlil, Rabu (1/4).

Bahlil mengatakan, pihaknya akan mengerahkan industri alkes untuk meningkatkan produksi secara besar-besaran.

“Situasi tidak normal. Ada masalah. Tapi kita tidak boleh menyerah. Kuncinya di alkes. Kalau ada kendala di impor bahan baku dan sebagainya datang ke BKPM saja, satu hari selesai,” papar dia.

Baca Juga: BKPM sebut izin operasional sektor kesehatan meningkat di tengah wabah corona

Sementara itu, Komite Investasi BKPM Rizal Calvary Marimbo mengatakan, Kepala BKPM telah memperoleh restu dari Presiden Jokowi untuk mengambil kebijakan-kebijakan darurat terkait percepatan perizinan bagi pengusaha yang memproduksi alat kesehatan. 

“Situasinya sangat darurat. Ini menyangkut nyawa manusia. Kepala BKPM memerintahkan percepatan perizinan,” papar Rizal, Rabu (1/4).

PT Multi One Plus adalah perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) asal Korea Selatan yang telah berdiri sejak 9 Januari 2018. Perusahaan terdaftar sebagai industri peralatan kedokteran dan kedokteran gigi, juga perlengkapan ortopedik dan prostetik.

Dukungan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia disambut baik oleh PT Multi One Plus. Perusahaan langsung menambah kapasitas produksinya.

Baca Juga: Bagaimana nasib IHSG hari ini? Berikut sentimen yang pengaruhi perdagangan

Untuk penambahan jenis dan kapasitas produksi alkes ini, PT Multi One Plus akan meningkatkan investasi sebesar dua puluh kali lipat, yang didukung mitra usahanya dari Korea Selatan.

Direktur Utama PT Multi One Plus PT Multi One Plus Lee Byung Bok  mengatakan, mereka mengapresiasi kerja BKPM yang cepat tanggap, memproses permohonan izin untuk kenaikan kapasitas produksi dan penambahan jenis produksi dari perusahaan mereka.

Ia bilang, hanya dalam waktu satu hari, proses perizinan sudah selesai.

"Suatu hal yang sangat tidak diduga akan secepat itu prosesnya, termasuk sangat bagusnya koordinasi dengan instansi lain yang terkait yaitu Kementerian Kesehatan, Kementerian Perindustrian maupun Kementerian Perdagangan. Sistem OSS (Online Single Submission) benar-benar telah berjalan sesuai harapan,” ujarnya saat dikunjungi oleh BKPM, Rabu (1/4).

Informasi saja, saat ini kapasitas produksi masker PT Multi One Plus adalah 250 ribu buah per hari yang akan ditingkatkan menjadi 1 juta buah per hari. Mulai April ini juga akan mulai memproduksi APD dengan target 1 juta buah per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×