Reporter: Kiki Safitri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BOGOR. Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian (Kemtan) melakukan rapat koordinasi (rakor) dalam upaya meningkatkan peran milenial dalam peningkatan ekspor pertanian. Program ini dinamalan Agro Gemilang (Ayo Galakkan Ekspor Generasi Milenial Bangsa).
"Rakor barantan membahas persiapan implenetasi program kerja 2019. Program prioritas ini untuk mengkatkan ekspor dan mendukung program kementan dengan program petani milenial untuk ekspor," kata Kepala Barantan Banun Harpini di Bogor, Jawa Barat, Selasa (15/1).
Adapun keikutsertaan dalam program ini adalah petani muda, eksportir, pekerja di tingakat pengemasan dan pekerja yang membantu dalam produksi. Programnya adalah dengan melakukan penyuluhan dan bimbingan teknologi (bimtek) di seluruh Indonesia.
Bimtek ini mencakup bimbingan yang dilakukan kepada petani milenial. Misalkan saja bagaimana cara menghilangkan semut dan kutu putih pada manggis. "Yang akan kami sosialisasikan di Bimtek adalah persyaratan Sanitary and Phytosanitary (SPS) di negara tujuan ekspor. Kan tiap negara punya persyaratan beda-beda," ungkapnya.
Selain sosialisasi Bimtek, ada juga pelaksanaan karantina yang memasuki pelayanan kelas dunia. Sosialisasi ini berbentuk aplikasi pengembangan sistem ketelusuran.
"Karantina juga akan memasuki pelayanan kelas dunia dengan pengembangan sistem audit untuk ketelusuran komoditas dari mulai di tanam di kebun hingga di ekspor menggunakan komputer tablet," tegasnya.
Dalam tiga bulan ini, kontribusi Kemtan akan ditambah menjadi 5.000 petani milenial yang ikut program ini. Dalam pekan ini sudah ada terjaring sebanyak 175 petani yang ikut.
"Ini sebelumnya sudah dilakuakn, tinggal sekarang menambah informasi baru persyaratan negara tujuan ekspor. Kan standar negara lain beda-beda. Itulah kita perlu masuk kesana supaya eksportir bisa memgembangkan pasar baru," jelasnya.
Adapun jenis komoditi ekspor sepwrti buah-buahan dan sayuran yang menjadi target Barantan. Banun menyebut bahwa sejauh ini Indonesia sebagi produsen manggis nomor satu berhasil mengekspor manggis dalam jumlah besar ke Tiongkok. Bahkan di pasar dunia, manggis menyumbang 30% dari ekspor buah-buahan.
"Manggis itu banyak sekali peminatnya. Thailand juga impor dari kita. Buah lain seperti mangga juga akan kita tingkatkan ekspornya dan juga syuran," ungkapnya.
Kedepannya buah nanas segar akan mulai diekspor ke negara Amerika Serikat . Ia menyebut pihak Amerika sudah melakukan audit ke perkebunan nanas Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News