kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemkeu gunakan strategi ini memperluas basis investor domestik di SBN ritel


Kamis, 11 Juli 2019 / 16:23 WIB
Kemkeu gunakan strategi ini memperluas basis investor domestik di SBN ritel


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah berencana terus meningkatkan porsi penerbitan surat berharga negara (SBN) untuk ritel di tahun depan. Hal ini sebagai upaya pendalaman pasar keuangan domestik dengan memperluas basis investor dalam negeri di pasar obligasi.

Sepanjang semester I-2019, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat penerbitan SBN ritel mencapai Rp 33 triliun. Sampai akhir tahun, pemerintah memproyeksi penerbitan SBN ritel akan mencapai Rp 60 triliun hingga Rp 80 triliun.

Baca Juga: Kepemilikan asing di SBN capai Rp 1.001 triliun, Kemkeu: Investor lokal kalah agresif

Berdasarkan data DJPPR, kepemilikan investor ritel dalam SBN masih minim. Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemkeu, Loto Srinaita Ginting, mengatakan, porsinya masih berkisar 2%-3% dari total kepemilikan SBN.

Dalam jangka panjang, yaitu lima hingga sepuluh tahun ke depan, pemerintah sejatinya berharap porsi tersebut bisa meningkat hingga level 9%-10%. “Kita sudah memberikan ruang ke arah situ, tinggal bagaimana investor menyerapnya saja,” kata Loto, Kamis (11/7).

Baca Juga: Kemkeu optimistis target penerbitan SBN ritel tahun 2019 tercapai

Sejak tahun lalu, misalnya, pemerintah membuka penjualan SBN ritel melalui platform online. Dalam penerbitan setiap instrumennya, DJPPR menggandeng bank hingga perusahaan tekfin untuk menjadi mitra distribusi yang menyediakan layanan penjualan SBN secara online.

Pada tahun ini, pemerintah juga menambah frekuensi penerbitan SBN Ritel hingga 10 kali. Loto mengatakan, tahun depan pemerintah masih akan menerbitkan SBN ritel paling tidak dengan frekuensi yang sama.

“Kita akan evaluasi dulu hasil dari penerbitan sepanjang tahun ini. Kalau melampaui target kami Rp 80 triliun, tahun depan kami akan tambah targetnya,” ujar dia.

Baca Juga: Masa penawaran SBR007 resmi dibuka, pemerintah pasang target indikatif Rp 2 triliun

Namun, jika penyerapan SBN ritel yang tercapai tahun ini masih dalam atau di bawah dari kisaran, Loto menyebut, pemerintah kemungkinan masih akan memasang target penerbitan SBN ritel untuk tahun depan sama dengan tahun 2019 ini.

Dirjen DJPPR Kemkeu Luky Alfirman menuturkan, upaya pemerintah memperluas basis investor domestik perlu waktu dan bertahap. Namun menurutnya, perkembangan minat investor ritel beberapa tahun belakangan cukup membanggakan.

“Waktu SBN ritel masih dipasarkan secara offline, investor milenial itu paling hanya 13%-15%. Sekarang, penerbitan SBN ritel terakhir, minat investor milenial sudah mencapai 50%-52%. Setidaknya selama ini sudah kita lihat perkembangannya sangat menjanjikan,” tutur Luky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×