Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
Eko mengatakan, upaya pihaknya dalam mengatasi krisis air selama pandemi dan bencana yang terjadi, sudah disusun dalam penetapan target utama Direktorat Sumber Daya Air tahun 2020-2024.
Diantaranya, penyelesaian target-target bendungan, penyediaan air baku, peningkatan kapasitas air baku, peningkatan untuk irigasi dan rawa misalnya, pembangunan jaringan irigasi sekitar 500.000 hektar.
Selanjutnya, pengendalian daya rusak air atau pengendalian banjir dan pengamanan pantai di sepanjang 2.100 kilometer. Tidak ketinggalan, penanganan drainase utama perkotaan. Kemudian juga ada pembangunan sabo dam penanganan dampak gunung berapi. Dan pengendalian lumpur Sidoarjo dengan peningkatan tanggul sepanjang 10 kilometer.
Baca Juga: 4 Cara mencari penghasilan tambahan di masa pandemi
Terkait peningkatan kapasitas tampung dalam upaya mengatasi krisis air, Eko menyebut sudah ada 18 bendung yang selesai. Adapun kapasitas volume tampung total keseluruhan bendungan sekitar 1,1 miliar meter kubik, dengan layanan irigasi sekitar 116.000 hektar dan air baku sekitar 7,24 meter kubik per detik.
"Selanjutnya adalah 13 bendungan yang nantinya Insyaallah diharapkan selesai pada tahun 2021, sehingga kapasitas tampung akan meningkat 730 juta meter kubik dan irigasi yang dilayani bisa tambah 134.000 hektar dan air baku akan meningkat jadi 5,83 meter kubik per detik dari yang sebelumnya sudah ada," ungkapnya.
Selanjutnya: KLHK memprediksi Juklak dan Juknis FABA PLTU akan terbit pada April 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News