Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di akhir 2024, Kementerian Sosial kembali menyalurkan Bantuan Sosial ATENSI YAPI kepada anak-anak yatim piatu di seluruh Indonesia. Program ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan dasar anak-anak yang kehilangan salah satu atau kedua orang tua.
Kementerian Sosial mengamanahkan kepada PT Pos Indonesia atau dikenal PosIND untuk menyalurkan bantuan ini. PosIND dipilih karena memiliki jaringan distribusi yang luas hingga ke pelosok tanah air bahkan ke lokasi yang sulit dijangkau bahkan terpencil.
Bantuan Atensi Yapi ini berupa uang sebesar Rp 200.000 per penerima manfaat. Rusdi Hendra Sanjaya, Executive General Manager (EGM) KCU Semarang saat acara penyaluran bantuan di Kantor Pos Semarang menjelaskan keberhasilan program ini berkat koordinasi Kementerian Sosial, dinas sosial setempat, pendamping sosial, hingga petugas kelurahan.
Baca Juga: Paket Kebijakan Ekonomi 2025 Diumumkan Besok (16/12), Ekonom Sarankan Hal Ini
"Kami memastikan sudah ada alokasi BNBA (By Name By Address) biasanya kami dapatkan informasi, kemudian secara sistem sudah muncul alokasi per kantor per kabupaten kota," kata Rusdi dalam rilis. Dia juga memastikan setiap kantor cabang sudah ada dananya sehingga sistem pembayaran akan berjalan lancar tidak tertunda.
"Kami melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk dinas sosial dan pendamping sosial, hingga petugas di tingkat kelurahan, dan berikut pekerja sosial. Selain itu, alokasi dana dan data penerima diverifikasi secara teliti untuk memastikan ketepatan sasaran," jelas Rusdi. Di wilayah kerja KCU Semarang, program ini telah mencakup lebih dari 15.000 penerima manfaat.
Rusdi mengaku ada tantangan dalam penyaluran, seperti alamat yang tidak valid atau penerima yang sudah pindah domisili. Untuk mengatasi hal ini, Kantor Pos berkolaborasi dengan pendamping sosial agar bantuan tetap tepat sasaran. "Ada status yang sukses banget, ada yang gagal bayar. Yang gagal bayar itu mungkin yang penerima manfaat bersangkutan sudah mampu, kemudian sudah lulus sekolah, sudah pindah tempat tinggal kemudian tidak berhak lagi menerima. Jadi sisa gagal bayar ini lebih kepada faktor-faktor tadi," tutur Rusdi.
Rusdi bilang, Pos Indonesia berkomitmen untuk melaksanakan tugas ini dengan sebaik-baiknya. Dengan infrastruktur dan pengalaman yang dimiliki. "Pos Indonesia siap mendukung lebih banyak program sosial dari pemerintah," jelas dia.
Penyaluran bantuan Atensi Yapi ini dilakukan dengan dua metode, yakni melalui kantor pos dan layanan door-to-door. Metode door-to-door menjadi pilihan utama untuk memastikan bantuan sampai langsung ke tangan penerima, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan akses ke kantor pos.
Muhammad Hanif, Juru Bayar KCU Semarang, memaparkan mekanisme penyaluran adalah dengan mendatangi rumah penerima satu per satu, memverifikasi data, dan menyerahkan bantuan secara langsung. "Dalam satu hari, kami dapat menyalurkan kepada delapan penerima di satu kelurahan," kata dia.
Menurut Hanif, salah satu kendala saat menyalurkan adalah cuaca buruk dan sulitnya menjangkau tempat tinggal penerima manfaat. "Kami memastikan setiap bantuan sampai langsung ke penerima. Setiap hari, kami mengunjungi delapan penerima di satu kelurahan. Hal ini untuk memastikan akurasi data dan mempermudah penerima dalam mendapatkan bantuan," ujar Hanif.
Baca Juga: Pemerintah Bakal Merilis Paket Kebijakan Ekonomi, Ekonom: Insentif Pajak Jadi Pilihan
Juru Bayar Kantorpos KCU Semarang yang lain bernama Erfa mengatakan, setiap penerima bantuan harus menyiapkan data berupa KK, KTP, serta kalau untuk YAPI adalah akte kelahiran yang bersangkutan. "Para penerima manfaat mengaku sangat terbantu sekali. Mereka tidak perlu jauh-jauh ke kantor pos dan sangat terbantu. Dana bisa langsung dipakai untuk kebutuhan mereka langsung," kata Erfa.
Zahra Mardhatilla, siswa SMP Negeri 32 Semarang penerima manfaat program ATENSI Yapi juga bersyukur atas bantuan yang diterima. "Uang bantuan ini membantu untuk beli kebutuhan sekolah seperti membeli buku dan sepatu. Terima kasih ke Kementerian Sosial dan Pos Indonesia," ujar Zahra.
Zahra yang bercita-cita menjadi dokter ini sudah tidak mempunyai kedua orangtua dan dirawat pamannya, Rubiman. "Bantuan ini digunakan utamanya untuk kebutuhan sekolah Zahra. Dengan adanya antaran langsung ke rumah (penyaluran door-to-door), jadi lebih mudah dan tidak perlu jauh-jauh ke kantor pos. Terimakasih petugas Pos yang sudah mengantar bantuan ini," kata Rubiman.
Harningsih wali dari Fahman Lutfiansyah mengaku sangat bersyukur adanya bantuan untuk anak yatim piatu dari pemerintah ini. Harningsih adalah nenek dari Fahman yang telah ditinggalkan kedua orangtuanya. "Bantuannya ini untuk beli kebutuhan sehari-hari, untuk makan," kata Harningsih.
Penerima manfaat program ATENSI Yapi lainnya yaitu Rizky Febri Alif Saputra, kelas 8, SMPN 32 juga bersyukur dengan bantuan ATENSI Yapi karena dapat membeli buku dan peralatan sekolah lai. "Terima kasih bantuannya kepada pemerintah membantu saya untuk membeli kebutuhan sekolah, dan Pak Pos yang mengantarkan ke rumah. Semoga pembantuannya bermanfaat untuk sekolah saya," ucap Rizky.
Peran Pos Indonesia: Lebih dari Sekadar Penyalur
Selain memastikan ketepatan penyaluran, Pos Indonesia juga berperan dalam memberikan edukasi dan pendampingan kepada penerima manfaat.
"Kami tidak hanya menyalurkan dana, tetapi juga memastikan penerima mendapatkan informasi yang mereka butuhkan, sehingga bantuan dapat dimanfaatkan secara optimal," jelas Hanif.
Program ATENSI YAPI menjadi bukti nyata kolaborasi yang baik antara Kementerian Sosial dan PT Pos Indonesia. Dengan keberhasilan penyaluran ini, harapan akan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak yatim piatu di Semarang semakin nyata.
"Kami berharap program ini dapat terus berjalan dan memberikan manfaat bagi mereka yang membutuhkan," tutup Rusdi
Sebagai informasi, Atensi ini adalah program bantuan dari Kemensos untuk anak yang kehilangan orang tua guna mendukung kelangsungan hidup anak dan mengurangi beban keluarga. Atensi merupakan layanan rehabilitasi sosial yang menggunakan pendekatan berbasis keluarga, komunitas, dan residensial yaitu meliputi dukungan pemenuhan hidup layak, perawatan sosial dan atau pengasuhan anak, dukungan keluarga, terapi fisik, terapi psikososial, terapi mental spiritual, pelatihan vokasional, pembinaan kewirausahaan, bantuan sosial dan asistensi sosial, serta dukungan aksesibilitas.
Adapun tujuan penyaluran bantuan sosial ini untuk membantu anak-anak yatim piatu dalam pemenuhan aspek layanan dasar mereka, di mana mereka rata-rata duduk di bangku pendidikan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Bantuan Sosial ATENSI YAPI merupakan program dari Kementerian Sosial yang menyasar anak-anak yatim piatu dari keluarga kurang mampu. ATENSI, yang merupakan singkatan dari Asistensi Rehabilitasi Sosial, difokuskan pada memberikan dukungan langsung kepada penerima manfaat untuk meringankan beban ekonomi keluarga mereka.
Setiap penerima mendapatkan bantuan sebesar Rp 200.000 per bulan, atau Rp 600.000 untuk tiga bulan. Bantuan ini disalurkan melalui PT Pos Indonesia. Adapun syarat utama penerima Atensi adalah:
1. Terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
2. Berusia di bawah 18 tahun.
3. Kehilangan salah satu atau kedua orang tua.
4. Tidak menerima bantuan serupa seperti Program Keluarga Harapan (PKH).
5. Bukan berasal dari keluarga Aparatur Sipil Negara, TNI, atau Polri
Baca Juga: Pembiayaan Fintech P2P Lending 2024 Naik, Jauhi Pinjol Ilegal Ini, Pilih yang Resmi!
Selanjutnya: Balai Kemenperin di Makassar Gandeng Pemda Optimalkan Potensi Industri
Menarik Dibaca: Daerah Ini Alami Hujan Petir, Simak Prakiraan Cuaca Besok (16/12) di Jawa Barat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News