kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemenperin berupaya turunkan harga mobil baru, ini caranya


Kamis, 15 Oktober 2020 / 10:15 WIB
Kemenperin berupaya turunkan harga mobil baru, ini caranya
ILUSTRASI. Kemenperin berupaya turunkan harga mobil baru, ini caranya. SURYA/Ahmad Zaimul Haq


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Kementerian Perindustrian tengah berusaha menurunkan harga mobil baru. Kementerian Perindustrian mengusulkan beragam perubahan kebijakan agar harga mobil baru menjadi lebih mudah dan terjangkau.

Kementerian Perindustrian perlu menurunkan harga mobil agar industri otomotif bisa bergerak kembali. Pasalnya, di tengah pandemi corona, industro otomotif merasakan tekanan yang cukup berat.

Harga mobil yang masih tinggi menyebabkan konsumen menunda pembelian mobil baru. Ditambah lagi, aktivitas penjualan dan pemasaran mobil juga terhambat oleh kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Kementerian Perindustrian mengusulkan tiga jenis keringanan pajak untuk industri otomotif nasional kepada Kementerian Keuangan agar harga mobil bisa turun. Tidak hanya pembebasan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), tetapi juga termasuk pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak daerah atas mobil baru.

Baca juga: Tiga gejala Covid-19 terbaru, dari ruam, anosmia, & neurologis

Kementerian Perindustrian berharap, jika harga mobil turun, daya beli masyarakat kelas menengah ikut terpacu. "Di samping itu, keringanan tersebut bisa membawa efek ganda (multiplier effect) mengingat pekerja di industri otomotif sangat banyak. Maka bisa dapat tambahan penghasilan, tidak ada PHK," kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin Taufiek Bawazier dalam diskusi virtual, Rabu (14/10/2020).

Taufiek juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengirimkan surat kepada pihak terkait untuk usulan tersebut, tak terkecuali Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) prihal keringanan pajak daerah. Adapun insentif pajak ini akan menyasar kendaraan bermotor roda empat atau lebih produksi dalam negeri, mencakup mobil penumpang maupun komersial.

Taufiek menilai, pembebasan PPnBM dan PPN atas kendaraan akan membuat harga mobil baru lebih mudah dan terjangkau bagi masyarakat. Kebijakan itu juga bakal meningkatkan daya saing mobil produksi dalam negeri.

Selain itu, ia juga berharap insentif pajak mampu mendorong aktivitas ekonomi pada industri otomotif beserta subsektor pendukungnya, termasuk industri kecil dan menengah (IKM) seperti industri yang mengolah karet, besi, baja, dan kaca. 

Baca juga: Aktor Stephen Chow bangkrut ditagih utang hingga Rp 700 miliar, ini penyebabnya

"Kami mengusulkan tiga relaksasi pajak itu hanya sementara saja, yaitu Desember 2020. Mudah-mudahan Kementerian Keuangan tidak lama mengeluarkan instrumen (relaksasi pajak) itu," lanjutnya.

Saat ini, kontribusi industri terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 20 persen. Adapun sektor otomotif menyumbang sekitar 10 persen dari total kontribusi industri terhadap PDB. 

Sehingga, pemberian insentif akan mendorong pembelian mobil oleh masyarakat yang saat ini rasionya 87 kendaraan berbanding 1.000 orang. Lebih jauh, peningkatan konsumsi juga pada akhirnya mendorong pabrik memproduksi mobil baru lebih banyak lagi

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tidak Hanya PPnBM, Kemenperin Usul Keringanan di Tiga Pajak Krusial Sektor Otomotif",


Penulis : Ruly Kurniawan
Editor : Azwar Ferdian

Selanjutnya: Cuma Rp 140 juta, pendaftaran lelang rumah sitaan bank di Bekasi ditutup hari ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×