kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   -7.000   -0,37%
  • USD/IDR 16.255   69,00   0,43%
  • IDX 6.901   35,74   0,52%
  • KOMPAS100 1.004   4,88   0,49%
  • LQ45 768   3,99   0,52%
  • ISSI 227   1,02   0,45%
  • IDX30 396   2,65   0,67%
  • IDXHIDIV20 457   1,32   0,29%
  • IDX80 113   0,52   0,46%
  • IDXV30 114   -0,13   -0,12%
  • IDXQ30 128   0,82   0,64%

Kemenko Perekonomian Soal Tarif Trump: Kami Ingin Jadi yang Terendah di ASEAN


Senin, 07 Juli 2025 / 17:49 WIB
Kemenko Perekonomian Soal Tarif Trump: Kami Ingin Jadi yang Terendah di ASEAN
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/nym. Kemenko Perekonomian memastikan negosiasi tarif dengan AS terus berjalan, berharap Indonesia dapat tarif terendah di ASEAN.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian memastikan negosiasi tarif dengan Amerika Serikat (AS) terus berjalan. Harapannya, Indonesia bisa mendapat tarif setidaknya terendah di antara negara Asia Tenggara lainnya. 

Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto menyebut saat ini pemerintah tengah memasuki fase ketiga negosiasi, yakni memastikan kerja sama B2B (business to business) segera ditempuh.

“Setelah dua penawaran sebelumnya, sekarang kami mendorong perusahaan-perusahaan Indonesia berkontrak perdagangan dengan AS sebelum pengumuman tarif. Ini dimintanya hari ini,” papar Haryo kepada Kontan, Senin (7/7). 

Baca Juga: Trump Resmi Kirim Surat Tarif Impor, Indonesia Termasuk Negara yang Terimbas?

Haryo belum bisa memastikan jenis kerja sama B2B. “Kembali lagi ke perusahaannya,” katanya. Namun ia memastikan pemerintah terus mengupayakan hal ini agar menjadi pertimbangan dari sisi neraca perdagangan.

Maklum, penetapan tarif 32% oleh Negeri Paman Sam ini salah satunya didasari oleh defisit perdagangan Indonesia-AS yang menurut AS cukup signifikan dan merugikan AS. 

Sejauh ini, Haryo bilang ada 34 perusahaan Indonesia yang menyatakan komitmen untuk terlibat dalam kerja sama B2B dengan AS, dan beberapa di antaranya sudah terbang ke AS untuk menindaklanjuti potensi kerja sama tersebut. 

Haryo menyebut tak memasang target pasti soal tarif yang diharapkan diterima Indonesia. Pasalnya, negosiasi ini pada dasarnya antara dua pihak, yakni Indonesia dan AS. Hasilnya perlu memperhitungkan kepentingan kedua negara. 

Pun dengan skema B2B yang melibatkan banyak pihak, tak mudah memprediksi hasil negosiasi nantinya. “Ini akumulasi dari semua kelompok, jenis barang maupun usaha. (Hasil akhir tarif) bagian dari substansi negosiasi, kita tidak bisa perkirakan. Tapi kita inginnya di ASEAN kita yang terendah,” ujarnya. 

Yang pasti, Haryo bilang pemerintah memasang benchmark di ASEAN. Untuk diketahui, mayoritas negara ASEAN juga mendapat tarif tinggi dari AS. Vietnam menjadi satu-satunya negara ASEAN yang telah mencapai kesepakatan, yakni penurunan tarif dari 46% menjadi 20% untuk barang-barang produksi Vietnam yang diekspor ke AS. 

Baca Juga: Strategi Indonesia Rayu AS Jelang Tarif Trump: Impor Minyak Mentah, LPG, hingga LNG

Negosiasi dengan AS Belum Usai, Pemerintah Ingin Dapatkan Tarif Impor Terendah di ASEAN

Selanjutnya: Direksi Saratoga Investama Sedaya Tambah Kepemilikan, SRTG Ada di Awal Fase Uptrend

Menarik Dibaca: 6 Kesalahan saat Mandi yang Bisa Merusak Kulit Anda, Hindari ya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×