kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,64   -1,00   -0.11%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenko Marves Sebut Ada Investasi US$ 30,9 Miliar dari 23 Negara Siap Dieksekusi


Rabu, 07 Desember 2022 / 17:27 WIB
Kemenko Marves Sebut Ada Investasi US$ 30,9 Miliar dari 23 Negara Siap Dieksekusi
ILUSTRASI. Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Kemenko Marves Sebut Ada Investasi US$ 30,9 Miliar dari 23 Negara Siap Dieksekusi.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto mengatakan bahwa sampai 2026, total pipeline investasi hilirisasi tambang yang masuk di Indonesia mencapai US$ 30,9 miliar.

Menurut Septian, perusahaan tersebut sedang dalam tahap konstruksi dan atau menunggu persetujuan perizinan. 

Menurutnya, investasi tersebut akan memberikan banyak manfaat bagi perekonomian Indonesia. Untuk itu, realisasi investasi harus difokuskan pada percepatan pemberian izin  agar pipeline investasi yang ada bisa terwujudkan.

"Pipeline ini bukan hanya sekedar coret-coretan di atas kertas ya, ini banyak yang sudah berproses. Ada yang sedang mengajukan perizinan, ada yang masih menunggu persetujuan fasilitas dan lain-lain, jadi ini proyek-proyek yang kira-kira kalau kami sampaikan  80% probability-nya seharusnya ini bisa terealisasi," ujar Septian dalam acara Forum Kemitraan Investasi: Kemitraan Pelaku Usaha untuk Investasi Inklusif dan Berkelanjutan, Rabu (7/12).

Baca Juga: Kementerian Investasi Fasilitasi Kontrak Usaha Besar dengan UMKM Rp 143,84 Miliar

Adapun total pipeline investasi yang sebesar US$ 30,9 miliar dari 23 perusahaan sampai dengan 2026 tersebar di Kalimantan, Sulawesi hingga Maluku Utara.  Septian mengatakan, dengan nilai proyek yang diraih tersebut maka diharapkan kemitraan di sektor UMKM juga akan meningkat besar.

Dirinya meyakini, kemitraan antara Usaha Besar (UB) dengan UMKM akan menjadi kunci pertahanan perekonomian Indonesia di tahun mendatang. Melalui kemitraan, UMKM di daerah akan ikut maju sejalan dengan berkembangnya UB di daerah.

"Kemitraan berperan penting. Kalau investasi besar masuk, lalu kita minta melakukan kemitraan, otomatis UMKM di daerah-daerahnya berkembang. Ini menjadi penting bagaimana kita melakukan monitoring. Jadi bukan hanya sekedar oke di awal sudah komit, tapi perlu ada monitoring terhadap pelaksanaan kemitraan," tutur Septian.

Secara rinci, 23 perusahaan yang masuk dalam pipeline investasi hilirasi tambang adalah sebagai berikut.

Baca Juga: Tunas Ridean (TURI) Masih Memantau Pasar Sebelum Tetapkan Target Kinerja Tahun 2023

Kalimantan:
Adaro Aluminium Indonesia (US$ 2 miliar)
Tongkum Petrochemical Indonesia (US$ 9.9 miliar)
Anugrah Barokah Cakrawala (US$ 453 juta)

Sulawesi:
HPAL Pomalaa (Vale-Ford-Huayou) ( (US$ 3,5 miliar)
CNGR Pomalaa New Energy Materials (US$ 1,2 miliar)
Zhongtsing New Energy  (US$ 787 juta)
QMB HPAL Expansion (US$ 777 juta)
BTR Anode Project (US$ 478 juta)
Chengkok Lithium Project (US$ 350 juta)
IKIP HPAL Project (US$ 2,7 miliar)

Maluku:
HPAL Sonic Bay (Eramet-BASF) (US$ 2,2 miliar)
Huasan Nickel Cobalt (US$ 2.2 miliar)
CNGR Xingquan New Energy (US$ 502 juta)
CNGR Xingqiu New Energy (US$ 500 juta)
CNGR Xinxin New Energy(US$ 488 juta)
Niccle Metal Industry (US$ 460 juta)
Maluku Utara Metal Industry (US$ 437 juta)
Jaman New Energy (US$ 428 juta)
Chengmach Nickel Indonesia (US$ 424 juta)
Universe Smelters Metal Industri (US$ 417 juta)
Westrong Metal Industri (US$ 389 juta)
Jade Bay Metal Industri (US$ 256 juta)
Halmahera Persada Legend Expansion (US$ 1,2 miliar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×