Reporter: Venny Suryanto | Editor: Tendi Mahadi
Lebih lanjut lagi, penerimaan PPh/PPN impor yang tercatat tetap terkontraksi sekitar 13,9% pada Juni 2020. Jika dibandingkan pada Mei 2020 yang kontraksi penerimaannya mencapai 45,12% tentu saja bulan Juni kontraksinya tidak sedalam bulan sebelumnya.
“Kita tentu berharap di bulan Juli 2020 dan bulan selanjutnya akan terjadi pemulihan kondisi ekonomi yang positif,” tutupnya.
Baca Juga: HIPMI: Aktivitas ekonomi mulai jalan, penerimaan pajak bisa positif
Sedangkan menurut Yustinus Prastowo, Staff Khusus Kementerian Keuangan menjelaskan, pertumbuhan penerimaan pajak di bulan Juni 2020 ini didorong oleh dua sektor utama yakni transportasi dan pergudangan serta jasa keuangan dan asuransi.
Ia juga merinci, di bulan Juni 2020, sektor transportasi dan pergudangan telah tumbuh 9,3%. Adapun jika dibandingkan pada Mei 2020 itu penerimaan pajak sektor tersebut sekitar 23,19% serta sektor jasa keuangan dan asuransi juga tumbuh negatif -11,3% sedangkan di bulan Mei 2020 sekitar -32,4%.
“Pertumbuhan penerimaan pajak per sektor di bulan Juni 2020 sudah semakin membaik dan tumbuh positif dibandingkan dengan bulan sebelumnya, ini juga sejalan dengan perubahan konsumsi masyarakat,” ujar Yustinus saat dihubungi Kontan, Selasa (21/7).
Baca Juga: Penerimaan pajak diprediksi belum pulih pada kuartal III 2020
Sayangnya, ia belum menginformasikan terkait proyeksi sektor apa saja yang diperkirakan akan paling berpotensi mendorong penerimaan pajak di bulan Juli 2020. Hanya saja, pemerintah berharap dengan pertumbuhan penerimaan pajak yang membaik di Juni 2020 dapat berlanjut di bulan Juli 2020 dan seterusnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News