kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Kemenkeu proyeksikan ekonomi pada 2021 tetap tumbuh meski di tengah ketidakpastian


Rabu, 29 Juli 2020 / 20:38 WIB
Kemenkeu proyeksikan ekonomi pada 2021 tetap tumbuh meski di tengah ketidakpastian
ILUSTRASI. Warga memlih makanan dan minuman saat berbelanja di Pasar Swalayan di Bandung, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/ama.


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Badan Kebijakan Fiskal  (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi tahun ini akan berat.

BKF bahkan menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam bergerak dari skenario berat menuju skenario sangat berat pada tahun 2020 ini akibat dampak pandemi corona atau Covid-19 yang memukul seluruh aspek membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia akan sangat berat.

Baca Juga: Ini faktor penentu pertumbuhan ekonomi pada 2021

Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro (PKEM) BKF Kemenkeu, Hidayat Amir menyatakan pertumbuhan ekonomi tahun 2020 akan berhadapan dengan resesi akibat Covid-19.

Bahkan Amir menyebut, dampak pandemi ini telah mengubah arah ekonomi global secara drastis dari optimisme perbaikan menjadi resesi.

BKF turut memproyeksikan di tahun 2021, pertumbuhan ekonomi akan berada di kisaran 4,5% sampai 5,5%. Adapun laju inflasi di tahun 2021 bergerak di kisaran 2% sampai 4% dengan outlook 3,0% yoy.

Baca Juga: Strategi Satgas tingkatkan serapan insentif pada dunia usaha

Menurutnya, pertumbuhan tersebut masih dipengaruhi oleh dampak Covid-19. “Tahun 2021 diperkirakan terjadi pemulihan meski ketidakpastian juga masih tinggi,” Ujar Amir saat media visit Kontan melalui konferensi daring, Rabu (29/7).

Amir juga menyebut, proyeksi pertumbuhan dan outlook ekonomi dunia juga dinilai berubah-ubah saban bulan oleh lembaga-lembaga keuangan internasional seperti World Bank, IMF, dan OECD.

“Ini karena ketidakpastian dampak Covid-19 yang belum bisa diperkirakan sampai vaksinnya ini benar-benar ditemukan,” tuturnya.

Baca Juga: Jokowi akan segera terbitkan Inpres sanksi bagi pelanggaran protokol Covid-19

Ambil contoh, seperti proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia 2020-2021 oleh World Bank. Pada Juni 2020 ekonomi dunia diperkirakan tumbuh -5,2% yoy, kemudian di Juni 2021 juga tumbuh 4,2% yoy.

Amir juga mengatakan, World Bank memperkirakan sebanyak 170 negara akan mengalami kontraksi PDB di tahun 2020. Ini bahkan menjadi yang terburuk dalam 150 tahun terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×