kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Strategi Satgas tingkatkan serapan insentif pada dunia usaha


Rabu, 29 Juli 2020 / 19:00 WIB
Strategi Satgas tingkatkan serapan insentif pada dunia usaha


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan dan Transformasi Ekonomi akan menjalin komunikasi ke depan. Hal itu untuk mempercepat penyerapan insentif dunia usaha yang disiapkan oleh pemerintah.

Bergeraknya dunia usaha diyakini akam mampu menjaga pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi virus corona (Covid-19). "Kita positif ke depan dengan menjalin komunikasi yang baik, kesempatan menyalurkan ada," ujar Ketua Satgas Budi Gunadi Sadikin di Kantor Presiden, Rabu (29/7).

Baca Juga: Strategi pemerintah mempercepat penyerapan anggaran di tengah pandemi

Budi bilang pemerintah akan fokus pada sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Fokus UMKM melihat banyaknya pengaruh UMKM bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Jumlah UMKM dinilai mendominasi sektor usaha di Indonesia. Sektor UMKM diyakini memberi dukungan terhadap serapan tenaga kerja. "Pengusaha di UMKM ini walau kecil jumlah sangat banyak, sehingga secara agregat kontribusi ke ekonomi juga besar," terang Budi.

Meski begitu pemerintah tidak akan melupakan kondisi pengusaha besar. Namun, UMKM menjadi prioritas melihatbcadangan kas yang lebih sedikit dibanding perusahaan besar.

Baca Juga: Ada peluang pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa positif di kuartal III

Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengeluhkan minimnya serapan anggaran penanganan Covid-19.

Serapan untuk insentif usaha dinilai baru sekitar 13% dan serapan untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah masih 25% termasuk dana yang ditempatkan di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×