kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,54   -19,95   -2.16%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenkeu Perkirakan Defisit APBN 2022 akan Lebih Kecil dari 3,92% PDB


Senin, 08 Agustus 2022 / 14:47 WIB
Kemenkeu Perkirakan Defisit APBN 2022 akan Lebih Kecil dari 3,92% PDB
ILUSTRASI. Kemenkeu memperkirakan defisit Anggaran Pendaoatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 akan lebih kecil dari outlook pemerintah.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Fabrio Kacaribu memperkirakan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 akan lebih kecil lagi dari outlook Pemerintah yang sebesar 3,92% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

“Ada ruang bagi kita untuk menjaga (defisit APBN) bahkan bisa lebih rendah lagi sampai akhir tahun 2022,” tutur Febrio dalam agenda Tanya BKF: Capaian Perekonomian dan Mitigasi Risiko Global ke Depan, Senin (8/8).

Ia mencatat hingga Juli 2022 realisasi APBN masih surplus Rp 106,1 triliun atau 0,57 dari PDB. Menurutnya dengan kinerja pendapatan negara yang diperkirakan tetap meningkat, defisit APBN pun akan terus menyempit.

Baca Juga: APBN 2022 Cetak Surplus Rp 106,1 Triliun Hingga Juli 2022

Febrio menambahkan, APBN telah bekerja sangat keras sejak awal pandemi Covid-19, sehingga defisitnya melebar. Oleh karena itu, Langkah konsolidasi fiskal akan terus ditingkatkan lagi untuk menyehatkan APBN.

Untuk diketahui, semula defisit APBN dalam Undang-Undang APBN 2022 dirancang sebesar 4,85% PDB. Angka tersebut kemudian direvisi melalui Perpres 98/2022 menjadi 4,5% dari PDB. Kemudian, pemerintah menargetkan outlook APBN 2022 turun menjadi 3,92%.

Lebih lanjut, Febrio memperkirakan pendapatan negara masih akan tumbuh positif. Ia juga memastikan penerimaan tersebut akan digunakan untuk menjaga daya beli masyarakat.

“Tren dari harga komoditas juga akan terus  dijaga, sehingga tren penerimaan pajak maupun non pajak akan kita kelola. Nantinya arah konsolidasi fiskal akan terjaga dan tujuan dari bisa kita lakukan dengan baik,” jelasnya.

Baca Juga: BKF Menilai Subsidi Energi Belum Melindungi Masyarakat Miskin

Ke depan, realisasi defisit yang diperkirakan makin mengecil pada tahun ini akan mendukung Langkah pemerintah untuk menuju konsolidasi fiskal di 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×