kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Kemenkeu catat realisasi anggaran program PEN mencapai 43% per 13 Agustus 2021


Rabu, 18 Agustus 2021 / 16:23 WIB
Kemenkeu catat realisasi anggaran program PEN mencapai 43% per 13 Agustus 2021
ILUSTRASI. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu mengatakan realisasi anggaran program PEN mencapai 43% per 13 Agustus 2021


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 sampai dengan 13 Agustus 2021 telah mencapai Rp 320,35 triliun. Pencapaian tersebut setara dengan 43% dari pagu Rp 744,77 triliun.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan penyaluran anggaran tersebut telah mampu menopang ekonomi selama kebijakan Pemberlauan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) baik dari sisi penanganan kesehatan, sosial, ekonomi, dan keuangan.

“Untuk program PEN 2021 kita melakukan adjustment yang kuat pada awal Juli khususnya untuk menghadapi PPKM Level 3 dan 4 di Jawa dan Bali,” katanya dalam diskusi diskusi Strategi dan Outlook Perekonomian dan Kesejahteraan, Rabu (18/8)  Rabu (18/8). 

Secara rinci, realisasi itu meliputi lima program. Pertama bidang kesehatan Rp 76,64 triliun, atau 34,7% dari pagu Rp 214,96 triliun dengan manfaat berupa diagnostik untuk testing dan tracing serta therapeutic biaya perawatan bagi 426,94 ribu pasien, insentif nakes, santunan kematian maupun obat dan APD.

Baca Juga: Alasan ekonomi Indef sebut target pertumbuhan ekonomi pemerintah 2022 tak realistis

Selain itu, untuk pengadaan 81,42 juta dosis vaksin, bantuan iuran JKN untuk 19,15 juta orang serta insentif perpajakan kesehatan termasuk PPN ran bea masuk vaksin.

Kedua realisasi anggaran perlindungan sosial sebesar Rp 97,18 triliun, setara 52,1% dari pagu Rp 186,64 triliun meliputi Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 9,9 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Kartu Sembako untuk 16 juta KPM, serta bantuan sosial tunai (BST) bagi 10 juta KPM dan BLT Desa bagi 5,5 juta KPM.

Kemudian untuk Kartu Prakerja baru 2,82 juta orang, bantuan kuota internet bagi 35,95 juta penerima, subsidi listrik bagi 32,6 juta penerima serta BSU bagi 948 ribu penerima.

Ketiga, realisasi program dukungan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan korporasi terealisasi Rp 48 triliun. Angka tersebut setara dengan 29,6% dari pagu Rp 162,4 triliun.

Dana tersebut digelontorkan untuk beberapa program antara lain Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) bagi 11,84 juta usaha kecil, imbal jasa penjaminan (IJP) UMKM bagi 2,01 juta UMKM, serta IJP korporasi bagi 26 korporasi.

Lalu, disalurkan juga untuk program penempatan dana pada bank dengan total penyaluran kredit sejak 2020 mencapai Rp 416,18 triliun bagi 5,3 juta debitur serta subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan non-KUR bagi 4,45 juta debitur.

Baca Juga: Anggaran PEN untuk perlindungan masyarakat Rp 153,7 triliun pada 2022, ini rinciannya



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×