kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenkes sebut pemberian vaksinasi booster belum dibutuhkan saat ini


Rabu, 01 Desember 2021 / 20:48 WIB
Kemenkes sebut pemberian vaksinasi booster belum dibutuhkan saat ini
ILUSTRASI. Juru Bicara Penanganan COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers virtual, Selasa (13/7). Kemenkes sebut pemberian vaksinasi booster belum dibutuhkan saat ini.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan bahwa pemberian vaksinasi dosis ketiga atau booster belum diperlukan untuk saat ini.

Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menuturkan, saat ini yang menjadi fokus pemerintah ialah memenuhi dosis satu dan kedua bagi seluruh sasaran vaksinasi.

"Karena kita bisa lihat terjadinya gelombang ke-3 di banyak negara itu dikarenakan walaupun cakupan vaksinasi sudah 50%-60% tetapi karena masih menyisakan ada kelompok sasaran yang belum mendapatkan vaksinasi, itulah yang menjadi celah atau peluang dari pada virus tadi menularkan dan berkembang di dalam masyarakat," jelas Nadia dalam Dialog Produktif Rabu yang disiarkan FMB9, Rabu (1/12).

Diketahui jika virus Corona atau Covid-19 memiliki kesempatan atau celah untuk menyebar maka membuatnya lebih mudah bermutasi atau membentuk varian baru. Oleh karenanya, saat ini pemerintah fokus memenuhi vaksinasi dua dosis bagi seluruh target vaksinasi, untuk menutup peluang virus berkembang dan bermutasi.

Baca Juga: Kemunculan varian Omicron mempercepat akhir pandemi Covid-19?

Maka ketersediaan vaksin yang masih terbatas saat ini akan digunakan untuk sasaran yang belum mendapatkan vaksinasi sama sekali. "Maka itu menjadi penting bahwa saat ini kita menyegerakan saudara-saudara kita yang belum mendapatkan vaksinasi dosis 1 dan 2. Supaya tadi tidak ada celah lagi untuk si virus untuk berkembang dan kemudian malah menyesuaikan diri dan menghasilkan varian baru," paparnya.

Senada dengan Nadia, Vaksinolog dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Dirga Sakti Rambe menyebut, sesuai panduan Badan Kesehatan Dunia dimulainya vaksinasi booster harus mempertimbangkan banyak hal. Diantaranya ialah cakupan vaksinasi nasional yang sudah menyeluruh ke semua sasaran.

"Kita tahu sekarang cakupannya masih perlu ditingkatkan ini dulu yang yang kita kejar. Nggak ada gunanya satu orang disuntik 3 kali 4 kali tapi masih banyak orang yang belum divaksin sama sekali. Di sisa satu bulan ini di akhir tahun kita harus kebut untuk meningkatkan cakupan vaksinasi," jelasnya.

Baca Juga: Ada protokol kesehatan Covid-19, Kemenag masih mengkaji biaya ibadah umrah

Kemudian vaksinasi booster juga harus melihat situasi di lapangan, seperti bagaimana angka penularan kasus dan ketersediaan vaksin. Namun pada prinsipnya secara medis Dirga mengatakan bahwa, vaksinasi booster dapat diberikan pada kondisi tertentu seperti kelompok rentan yaitu lansia dan orang dengan komorbid.

"Vaksinasi booster pada kondisi tertentu, misal lansia dan orang dengan komorbid bisa diberikan dengan pertimbangan-pertimbangan tadi. Itu masih terus dibahas oleh pemerintah dan para ahli," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×