Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan memproyeksikan lonjakan pemudik akan lebih tinggi di tahun 2023 dibandingkan dengan Lebaran tahun lalu. Puncak lonjakan diperkirakan terjadi terutama di lintas penyeberangan Merak yang diprediksi akan mencapai lebih dari 42.000 kendaraan.
Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan puncak arus kendaraan yang terjadi pada H-3 Lebaran tahun 2022 lalu mencapai 37.000 lebih kendaraan. Untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan perlu dilakukannya persiapannya sejak dini.
"Persiapan dan koordinasi kami lakukan sejak dini dan InshaAllah pelaksanaannya akan lebih baik dari tahun lalu," ujar Budi dalam siaran pers, Sabtu (11/3).
Baca Juga: Pergerakan Masyarakat Selama Lebaran 2023 Diprediksi Capai 123,8 Juta Orang
Seluruh pemangku kepentingan terkait telah berkomitmen untuk memastikan volume to capacity ratio (V/C Ratio) atau perbandingan antara jumlah penumpang dan kendaraan dengan kapasitas pelabuhan, masih dalam batas wajar dan terkendali yaitu kurang dari 0,8.
"Tadi dalam pembahasan V/C ratio akan berupaya ditekan serendah mungkin. Untuk itu akan dilakukan sejumlah simulasi-simulasi secara rutin untuk memastikan target itu tercapai, " ujar Budi.
Sejumlah langkah dan kebijakan yang akan dilakukan agar lonjakan pergerakan penumpang dan kendaraan tetap bisa terkendali, pertama yaitu menyiapkan penambahan dermaga alternatif untuk memecah kepadatan di tujuh dermaga yang ada di Merak.
Kemenhub akan siapkan lima dermaga di Pelabuhan Ciwandan dan satu dermaga di Pelabuhan Indah Kiat, Banten. Sementara, kapal yang beroperasi di Merak sebanyak 65 unit dan di Ciwandan sebanyak 15 unit.
Baca Juga: Ekonom: Pemerintah Harus Waspadai Kenaikan Harga Komoditas Pangan dan Transportasi
Lebih lanjut Budi mengimbau untuk melakukan sosialisasi secara masif kepada masyarakat untuk membeli tiket secara daring (online) dan lebih awal atau minimal satu hari sebelum keberangkatan, agar jumlah penumpang dan kendaraan yang melintas dalam satu waktu tertentu dapat terkelola dengan baik.
"Kalau membeli tiketnya di hari keberangkatan maka PT ASDP akan mengenakan harga yang lebih tinggi," kata dia.
Budi juga mengaku pihaknya juga telah menyiapkan buffer zone atau tempat pengendapan kendaraan, yang tengah dibangun di tol arah Merak KM 97 yang diharapkan dapat mencegah terjadinya kepadatan di area pelabuhan.
Tempat ini selain berfungsi sebagai tempat istirahat, juga berfungsi sebagai tempat screening untuk memastikan penumpang sudah memiliki tiket. Karena pada tahun ini, masyarakat tidak bisa lagi membeli tiket langsung di pelabuhan.
Baca Juga: Jasa Marga (JSMR) Ramal 2,21 Juta Kendaraan Keluar Jabotabek pada Musim Mudik 2023
"Sejumlah langkah yang akan disiapkan seperti menambah jumlah dermaga di pelabuhan, menambah kapal, mempercepat bongkar muat, menambah rest area, hingga mengelola ticketing, kami secara reguler akan mengecek perkembangan ini," tutur Budi.
Turut hadir dalam rapat koordinasi (rakor), PJ Gubernur Provinsi Banten Al Muktabar, Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri Brigjen Ery Nursatari, dan Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol KemenPUPR Triono Junoasmono.
Rakor ini juga dihadiri perwakilan dari sejumlah instansi antara lain yaitu KSOP Kelas I Banten, KSOP Kelas I Panjang, PT ASDP Indonesia Ferry, PT Pelabuhan Indonesia, dan PT Pelayaran Nasional Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News