kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom: Pemerintah Harus Waspadai Kenaikan Harga Komoditas Pangan dan Transportasi


Selasa, 07 Maret 2023 / 06:30 WIB
Ekonom: Pemerintah Harus Waspadai Kenaikan Harga Komoditas Pangan dan Transportasi


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga komoditas pangan dan transportasi harus diwaspadai pemerintah menjelang Ramadan dan Lebaran. Sebab, ekonom menyebut kedua hal tersebut menjadi faktor terbesar penyumbang inflasi.

Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai sebelum memasuki Ramadan, harga sejumlah komoditas pangan di beberapa daerah, seperti beras dan bumbu dapur, mengalami kenaikan karena meningkatnya permintaan.

Dengan demikian, kata dia, berpotensi tinggi menjadi pendorong utama inflasi.

Baca Juga: Bisa Sulut Inflasi, Pemerintah Perlu Waspadai Kenaikan Harga LPG 3 KG

Selain itu, Yusuf berpendapat transportasi juga masih akan menjadi pendorong inflasi, tetapi bisa lebih parah dibandingkan tahun lalu.

Hal itu didorong pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang membuat  mobilitas masyarakat tahun ini juga menjadi lebih fleksibel dan menyebabkan tingginya arus mudik, terutama menjelang Lebaran.

"Dengan demikian, saya berasumsi bahwa pemulihan ekonomi telah berlangsung di semua kelompok, maka sektor transportasi juga akan ikut terkerek, khususnya harga tiket," ucap dia kepada Kontan.co.id, Minggu (5/3).

Yusuf berpendapat inflasi Ramadan dan Lebaran 2023 akan berada tipis di bawah pencapaian inflasi pada periode yang sama tahun lalu.

Sebagai gambaran, inflasi ramadan tahun 2022 yang jatuh pada April 2022 tercatat sebesar 0,95%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×