Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menanggapi keluhan warga terkait tingginya harga tiket pesawat menuju Bandara Sultan Malikussaleh, Aceh.
Regulasi tarif tetap berlaku selama maskapai tidak melampaui tarif batas atas, tapi pemerintah meminta operator lebih peka di tengah bencana.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Achmad Setiyo Prabowo, menegaskan pengawasan berjalan untuk mencegah kenaikan harga yang dianggap tidak wajar.
Baca Juga: Pemerintah Guyur Diskon Tarif Tol, Tiket Kereta Api, Pesawat, dan Penyeberangan
“Selama airline itu tidak melebihi TBA itu berarti masih sesuai regulasi,” ucap Setiyo di Bogor, Kamis (11/12/2025).
Ia meminta maskapai memperhatikan kondisi darurat.
“Di kondisi bencana ini ya lebih bijak lah airlines, jangan juga aji mumpung,” kata dia.
Setiyo menjelaskan belum ada insentif tarif untuk rute menuju wilayah bencana. Stimulus harga hanya berlaku pada periode libur akhir tahun. Pengawasan tarif tetap berlangsung, termasuk sanksi administratif jika terjadi pelanggaran.
“Ada. Kalau ada yang melanggar tarif batas atas tentu akan diberikan sanksi,” ujar dia. “Sanksi administratif itu efeknya adalah denda,” sambungnya.
Kementerian Perhubungan mencatat permintaan penerbangan tambahan menuju Aceh Utara meski jumlahnya masih terbatas.
“Ada beberapa penerbangan yang minta extra flight tapi tidak signifikan,” urai Setiyo. Ia menyebut Wing Air sebagai salah satu pengaju karena rute tersebut memakai armada ATR.
Keluhan warga terus muncul karena akses menuju lokasi bencana semakin sulit.
Baca Juga: KAI Hadirkan Diskon Tiket 30% untuk 182 KA Selama Nataru 2025/2026
Putri Zuhra Funna dari Simpang Keuramat, Aceh Utara, menilai harga tiket pesawat rute Bandara Kualanamu-Bandara Malikussaleh yang mencapai Rp 1,5 juta memperberat perjalanan.
“Karena warga dan relawan banyak yang datang ke daerah bencana salah satunya Aceh Utara. Jika tiket mahal, maka harus lewat jalan darat, itu butuh waktu sepuluh jam Medan Aceh Utara,” ucap Putri.
Zulfikar Mulieng dari Syamtalira Aron meminta pemerintah memberi kebijakan khusus untuk bandara di kawasan bencana. Ia berharap tarif turun agar warga dan relawan lebih mudah masuk ke daerah terdampak.
Banjir dan longsor melanda 18 kabupaten atau kota di Aceh. Daerah terparah mencakup Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, Bener Meriah, dan Aceh Tengah. Warga berharap harga tiket lebih terjangkau selama masa tanggap darurat.
Selanjutnya: OJK Menilai Repricing Premi Bakal Menekan Rasio Klaim Kesehatan
Menarik Dibaca: 6 Manfaat Tinted Lip Balm Bukan Sekadar Pelembab Bibir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













